Share

Bab 108

Bab 108

"Hey! Memangnya kamu kemarin sempat punya pikiran mau bunuh diri?" tanya Fika dengan wajah yang sepertinya kaget.

Nesya segera mengangguk dan kali ini wanita muda itu pun mulai menghapus air matanya dengan kasar.

"Ya seperti itu lah Fik. Aku merasa hina sekali saat itu. Penyesalan atas apa yang aku perbuat, ditambah dengan masa depan yang terlihat suram. Menjadikan aku semakin putus asa saja. Rasanya hanya kematian saja yang pantas untukku," jelas Nesya dengan lirih.

Mungkin jika aku yang ada di posisi Nesya, mungkin akan punya pikiran yang tak jauh beda dari pada itu.

"Itu adalah suatu pikiran yang bodoh, Nes. Kamu telah melakukan banyak kesalahan. Kenapa harus ditambah dengan kesalahan lagi yang lebih besar? Lebih baik kamu sekarang bertaubat dan mulia mendekatkan diri pada Allah," timpalku.

Nesya pun mengangguk pelan saat itu. "Bismillah Tan. Energi postif yang Tante Dewi dan Fika tularkan pasti akan membuat saya berubah. Tapi, apakah Tuhan mau menerima permintaan maaf saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status