Share

Bab 94

Bab 94

Tepat pukul delapan pagi, Mas Hasan sudah sampai di rumah kost Fika. Ibu kost memperbolehkan kami para orang tua untuk masuk ke kamar anak-anak. Kamar kost yang disewa oleh Fika beda dengan yang ditempati oleh Nesya, meski letaknya berdampingan. Istilahnya kamar Fika Vip, sedangkan yang ditinggali oleh Nesya yang regular saja.

Wajah Mas Hasan terlihat sangat sumringah, wangi dan cara berdandannya pun sudah sedikit beda.

"Maaf ya Sayang, sudah lama nungguin ya? Agak macet nih tadi, karena kan memang weekend," ucap Mas Hasan sambil menyalami kami. Malas sih sebenarnya aku mencium punggung tangannya saat ini, tetapi demi sandiwara yang akan segera usai ini, aku tentu harus melakukannya.

Aku hanya diam sambil tersenyum saja, sembari melihat penampilan Mas Hasan yang sedikit banyak berubah. Rambutnya dan kumis sudah dipotong dipadu dengan dandanan yang membuatnya terlihat lebih muda.

"Papa kelihatan seger banget sih. Sepertinya bahagia banget gitu deh hari ini!" tukas Fika sembari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status