Share

Bab 45

“Mbak, aku kemarin malam ketemu sama mantan suami Mbak di alun-alun.” Nana yang mengupas bawang memecahkan keheningan di antara kami.

Aku yang baru selesai memblender bumbu untuk rica-rica bebek menoleh ke arahnya sekilas.

“Ngapain dia ke sana?” Sebenarnya, aku tidak ingin peduli dengan Tama, tapi aku pun tidak tega jika mengabaikan Nana. Iseng mengajukan pertanyaan itu hanya untuk menyenangkan hati Nana, agar ia merasa diperhatikan.

Tanganku mulai sibuk menuangkan bumbu yang tadi diblender ke atas wajan panas.

Alun-alun memang selalu ramai kalau weekend. Tempat itu selalu penuh dengan orang-orang yang ingin mencari hiburan di malam Minggu atau sekedar mencari udara segar dengan teman-temannya. Berbagai wahana permainan anak-anak muncul di sana. Tidak hanya itu berbagai macam jajanan kuliner pun tersedia. Dulu, sewaktu masih gadis aku sering ke sana.

“Kayaknya sedang curhat. Sebab, aku melihatnya sedang duduk dengan temannya, laki-laki. Tatapannya kayak yang kosong gitu, Mbak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status