Share

Part 14 Terima Kasih, Istriku

"Nggak usah kebanyakan mikir, Fa!" seru Farrel ketika memperhatikan istrinya masih bengong.

Alifa mendongak, lalu tersenyum canggung. Farrel mendekat dan mengusap kepalanya dengan gemas. "Aku kerja halal kok, kamu jangan takut,"ulang laki-laki itu lagi.

"Bukan gitu, Mas." Alifa berucap lirih, kemudian menatap sang suami. "Aku hanya takut nggak bisa menjalankan amanah ini dengan baik, Mas," ucapnya.

Farrel terkekeh dan menatapnya penuh arti. "Ternyata kamu itu preman penakut ya, Fa!" ejeknya.

Alifa melengos dan hendak mencubit suaminya, namun dengan cepat Farrel menangkap tangannya. "Jangan dibiasakan nyubit, mendingan...," Farrel menjeda kalimatnya lalu mencondongkan wajah ke arah Alifa. "Mending cium suaminya, berpahala," pungkasnya.

Alifa cemberut, namun tetap menuruti kemauan suaminya. Dengan ragu, diciumnya pipi sang suami.

"Masa cuma pipi sih, Fa!"

"Iiihhh, maunya!" sahut Alifa gemas.

Farrel tertawa dan tanpa menunggu persetujuan Alifa, disambarnya bibir wanita itu. Alifa melep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yenioktarini712
saya suka membaca geonovell
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status