Bab 78Hasrat dan obsesiMalam berikutnya Phillip Warren kembali ke mansion Holmes, tempat di mana ia tinggal hanya bersama dengan istrinya, Sera Holmes yang tengah hamil besar. Hari ini, sepulang dari Lunox Company seperti biasanya Phillip hanya pulang sebentar sejak kecelakaan yang menimpa Alice, sang CEO baru Lunox Company itu sendiri. Melihat kesibukan suaminya yang kini jarang sekali tidur di rumah dan justru sibuk bekerja di saat ia tengah hamil besar membuat Sera merasa kesal. Sera Holmes mulai menyadari perubahan yang terjadi pada suaminya itu. Seperti malam ini, di saat weekend ia justru melihat Phillip Warren mengepak beberapa potong pakaiannya dari dalam lemari.“Kau akan pergi lagi malam ini?” Sera bertanya, ekspresi wajahnya memperlihatkan jika ia tak suka dengan sikap suaminya yang mengacuhkannya belakangan ini.“Ya, Honey. Maaf, malam ini aku harus menuju ke San Fransisco untuk urusan pekerjaan. Mungkin senin pagi aku baru kembali.” Phillip menyahut tanpa mengalihkan pa
Bab 79 Berusaha kabur Malam itu Alice merasa gelisah, ia sudah bertekad akan keluar dari rumah malam itu juga. Namun, karena penjagaan yang ketat di rumah itu membuat Alice tak bisa keluar dengan mudah. Walaupun belum maksimal, kedua kakinya sudah berfungsi dengan baik dan bisa berjalan kembali, dan tepat malam ini sebelum Phillip datang, Alice sudah mempersiapkan diri untuk kabur. Setelah mengecek situasi, Alice mengendap ke pintu belakang rumah. Dua penjaga yang berjaga di pintu depan rumah dan pelayan Marcia tak menyadari jika Alice sudah bisa berjalan, karena selama beberapa hari ini Alice memang sengaja tak menunjukkannya di depan mereka. Merasa aman Alice pun keluar dari rumah dengan langkah yang cepat. Kondisi kakinya yang belum sepenuhnya pulih membuatnya tak bisa berlari saat ini. Namun, dengan tekad yang kuat Alice tak memperdulikan itu semua. Jalanan yang gelap nan sunyi dan juga jauh dari pemukiman rumah penduduk tak menyurutkan niat Alice. Dengan langkah yang mulai ter
Bab 80Bertemu kembaliPhillip terhenyak, ia mematung saat melihat sosok tinggi dengan tatapan nyalang itu menatapnya.“Kau?? Bagaimana bisa kau ada di sini?!” Phillip hendak mengapai senjata api yang tersimpan di laci meja nakas miliknya. Namun, dengan gerakan cepat sosok itu menyambarnya dengan tendangan mematikan hingga tubuh Phillip terlempar membentur tembok di belakangnya dengan keras.“Arght!!”“Menyentuh wanitaku itu berarti kau cari mati, Phillip Warren!!” geram sosok yang ternyata adalah Adam Anderson itu marah.Dengan kemarahan yang besar Adam terus menghajar Phillip yang belum sempat melakukan perlawanan sama sekali, karena Adam menyerangnya dengan membabi buta. Hanya dalam hitungan detik Phillip yang setengah telanjang babak belur dengan kondisi yang menyedihkan. Tak puas memberikan pelajaran pada Phillip, Adam yang melihat pistol milik Phillip langsung mengambilnya, dan menodongkan tepat di kepala Phillip yang terbaring di lantai tak berdaya dengan penuh luka. “Akan k
Bab 81Back home“Hay, bagaimana kabarmu, Alice?” Adam menyapa canggung karena ini untuk pertama kalinya ia menjaga sikapnya di depan Alice.“Apakah kau yang bernama Adam Anderson? Pria yang menyelamatkanku dari Phillip Warren?” Alice bertanya memastikan.“Apa Derick yang menceritakannya padamu?” “Ya, suamiku tadi yang mengatakannya padaku.” Alice mengulas senyum pada pria tampan di depannya.Adam yang melihat untuk pertama kalinya Alice tersenyum padanya tentu membuat hatinya merasa senang. Bagi Adam senyuman Alice begitu menyejukkan. Selama ia mengenal Alice, wanita itu seperti tak merasa bahagia saat bersama dengannya. Jangankan membuat Alice tersenyum, membuat Alice bahagia sebagai wanita yang dicintai pun tidak pernah. Hal itu sangat disadari oleh Adam Anderson.“Bukankah kalian akan bercerai? Apa kau tahu itu?” Adam bertanya memancing.“Ya, aku tahu itu,” Alice menyahut dengan sikapnya yang tenang. “Aku tak tahu hubungan kita selama ini seperti apa. Tapi apa pun itu, aku ingin
Bab 82 Siapakah ayah dari Edward dan Selena? Setelah menidurkan Edward dan juga Selena, Alice kembali memastikan kedua anak kembarnya tertidur, lalu setelah itu ia mengecup lembut mereka berdua bergantian dan menatap mereka satu persatu dalam-dalam. Alice benar-benar tak menyangka jika ia sudah memiliki dua putra putri cantik dan tampan seperti Edward dan Selena. Senyum mengembang penuh damai terbit di wajah jelita Lucy yang merasa bahagia melihat pemandangan dua malaikat kecil yang tertidur pulas di ranjang mereka. “Beruntungnya aku memiliki kalian berdua sebagai anak-anakku,” Alice bermonolog. Alice merasa yakin jika suatu saat ia akan mendapatkan kembali ingatannya. Apa yang terjadi pada dirinya sejak kecelakaan itu terasa bagai mimpi buruk baginya. Perlakuan Phillip Warren yang hampir mencelakainya membuat Alice tak bisa percaya begitu saja pada orang di sekitarnya sekarang. Namun, kehadiran Adam Anderson telah membuatnya merasakan perasaan yang berbeda. Kenapa pria yang terlih
Bab 83Mansion Adam“Ini semua bukti-bukti yang telah Nyonya lakukan, seperti apa yang ada minta, Tuan.” James memberikan sebuah dokumen pada Adam yang menunggunya di ruang kerja.Adam melihat satu persatu file yang diberikan James padanya dengan pandangan menyempit. Wajah tampan yang selalu tanpa ekspresi itu terlihat serius ketika melihat apa yang tertera di kertas yang dipegangnya. “Sudah kuduga dia memang dalang dari kekacauan ini. Wanita itu sepertinya tak pernah jera!” desis Adam mengalihkan pandangannya pada James yang masih berdiri dengan setia seolah menunggu perintah dari sang penguasa. “Kau tahu apa yang harus kau lakukan, James. Kali ini bermainlah dengan cantik. Aku pastikan akan memberikan wanita itu hukuman yang akan membuatnya benar-benar jera!” perintah Adam.“Lalu jika Tuan Jimmy Lewis tahu, pasti beliau tidak akan tinggal diam, Tuan,” James berpendapat.“Kau tahu betul jika aku tidak takut sama sekali dengan yang akan pria itu lakukan. Sebelum dia melakukan perlawa
Bab 84Sebuah hukuman“Apa maksud Dad dengan selingkuh? Aku tidak pernah selingkuh, Dad!” Tania dengan cepat mengelak.“Lihatlah ini!” Jimmy Lewis menunjukkan beberapa lembar foto Tania dengan seorang pria asing masuk ke dalam mobil bersama-sama, dan foto lainnya yang menunjukkan kemesraan Tania dengan beberapa pria yang berbeda.“I-ini tidak mungkin! Foto ini tidak seperti yang dilihat, Dad!” Kedua mata Tania membelalak lebar melihat foto yang ditunjukkan sang ayah pada dirinya.“Kelakuanmu itu sungguh memalukan, Tania!” Jimmy menegur keras putrinya untuk pertama kali.Reaksi sang ayah tentu membuat Tania tersentak, begitu juga dengan Martina Lewis, sang ibu yang langsung berlari tergesa ketika mendengar suara keras suaminya yang terdengar menegur putrinya.“Kau memiliki suami seperti Adam Anderson, bagaimana bisa kau masih mencari kesenangan dengan pria lain dan mempermalukan nama keluarga Lewis, Tania?!” Jimmy berdiri dari tempat duduknya dan melemparkan beberapa foto lain yang ada
Bab 85Sebuah hukuman, part 2Untuk menebus waktunya yang hilang bersama anak-anaknya, hari itu Alice menghabiskan waktu untuk menyenangkan Edward dan Selena. Derick yang masih mengkhawatirkan Alice, ia pun turut ikut serta menemani. “Aku hanya berharap ingatanku bisa kembali. Rasanya sangat menyakitkan jika semua kenangan tentang orang-orang tercinta kita hilang begitu saja,” ujar Alice lirih, pandangannya tak lepas melihat Edward dan Selena yang sedang asyik membuat istana pasir di pantai tempat mereka menghabiskan waktu bersama hari itu. “Ingatanmu pasti akan kembali, yakinlah itu. Sekalipun ingatan itu tidak akan kembali, mungkin Tuhan memiliki rencana lain agar kau melupakan semua kenangan buruk di masa lalumu,” Derick menyahut mencoba membesarkan hati Alice yang tampak terlihat putus asa dengan keadaannya yang amnesia. “Apakah hidupku begitu sangat rumit sehingga kau mengatakan hal itu, Derick?” Alice mengalihkan pandangannya pada Derick yang duduk di sebelahnya seraya tersen