Bab 22Langkah awal untuk balas dendamAlice tersenyum dalam hatinya, karena target begitu mudahnya masuk dalam perangkap yang ia buat. Alice semakin merasa jijik dengan Phillip Warren, membina hubungan selama tiga tahun dengan pria tak tahu malu ini membuat dirinya terlihat bodoh telah dibohongi oleh pria menjijikkan tak tahu malu seperti Phillip Warren. Namun, demi tujuannya tercapai Alice harus bisa menahan dirinya sebaik mungkin di depan mantan tunangan brengseknya itu sekarang.“Kita jalani saja seperti ini, Phil. Kau masih menjadi tunangan Sera, bukan? Karena itu aku tak mau begitu saja merebutmu darinya.” Alice sengaja menunjukkan senyuman cantiknya di depan Phillip yang masih menatapnya penuh harap, raut kekecewaan kini tercetak jelas di wajahnya sekarang.“Baiklah aku mengerti, maaf mungkin aku terburu-buru mengatakannya padamu, Alice,” ucap Phillip lirih.Alice mengecup bibir Phil lembut, kemudian tersenyum. Perlakuan itu tentu membuat Phil terkesima, dan bahkan hingga samp
Bab 23PEMUAS DI RANJANGDi sebuah klub di pusat kota, sekelompok pria muda tampak menikmati malam mereka dengan ditemani musik yang keras dan juga berbotol-botol minuman beralkohol tinggi.“Dia wanita yang paling jual mahal selama aku mengenal banyak wanita.” Neil Dawson berkomentar dengan wajah angkuh, sembari meneguk minuman beralkohol yang dipegangnya.“Wow, apakah kau ditolak lagi, Neil?” Carlos menyahut dengan tersenyum miring.Seketika ke empat pemuda di sekeliling Neil Dawson pun tertawa saat mereka tengah menikmati malam di klub yang biasa mereka kunjungi.“Bukan ditolak, tapi wanita itu memang sedang main tarik ulur denganku.” Neil mengangkat sedikit sudut bibirnya.“Hahaha, apakah kau benar-benar tertarik pada Alice Laurine Holmes, Neil? Wanita itu memang terlihat sedikit ‘aneh’ karena dia memang tertutup dengan kehidupannya.” Samuel Rodela yang duduk di sebelah Neil ikut berkomentar.“Itulah yang membuatku semakin tertantang untuk mendekatinya. Semakin dia menolakku semaki
BAB 24CanduCahaya dari sela-sela jendela terlihat masuk ke sebuah kamar menandakan jika sang mentari sudah keluar dari peraduan. Di kamar itu terlihat sedikit berantakan seolah membuktikan jika sang pemilik baru saja selesai menghabiskan malamnya yang panas. Sesosok tubuh mengagumkan itu kini menggeliat bangun, pandangannya kini melirik wanita yang masih tampak tertidur setelah begitu lelah melayani hasratnya yang besar semalam.Membayangkan tubuh polos di balik selimut itu kembali, membuat darahnya berdesir deras dan hasrat lelakinya kembali bangkit. Ia menopang satu tangannya ke kepala dengan pandangan tak lepas menatap sosok tubuh wanita yang terbaring di sebelahnya. Sudut bibirnya terangkat sedikit, mengingat kembali kejadian semalam. Bagaimana ia mulai tahu jika partner ranjangnya kini sudah banyak belajar darinya untuk memuaskan.“Kau sudah menjadi wanita yang hebat dalam melayani pria di ranjang, Alice. Aku suka kau cepat belajar dariku,” gumamnya lirih dengan senyuman kepuas
Bab 25Adam yang murkaTania Lewis mendapatkan kabar dari mata-mata yang ada di mansion Adam Anderson jika wanita yang pernah tinggal di mansion calon suaminya, kini kembali dan bahkan sampai bermalam. Mendengar hal itu tentu membuat hati Tania Lewis meradang, ia marah sekaligus cemburu, kenapa sepertinya Adam tak bisa lepas dari wanita parasit itu?Padahal sudah sejak lama Tania mengenal seorang Adam Anderson sebagai pria yang tak lebih dari sekali memakai wanita yang sama, apalagi sampai mengajaknya tinggal dan bermalam. Ia tahu betul jika calon suami yang dijodohkan untuknya itu adalah pria yang memiliki segalanya. Dan dia adalah wanita yang sangat beruntung menjadi wanita pilihan George Anderson, sebagai wanita pilihan calon istri untuk Adam sendiri. Selama itu pun Tania sudah berkali-kali melihat Adam bergonta-ganti wanita, namun ia merasa tak cemburu karena Tania tahu Adam tak pernah serius dengan para wanita itu, lebih tepatnya semua wanita yang pernah bersama Adam hanya diangg
Bab 26Tak akan mudah jatuh cinta lagi.Selama Alice terbaring sakit, Adam Anderson menjaganya dengan sepenuh hati. Sekali lagi bukan karena perasaan, namun karena sebuah rasa tanggung jawab. Adam merasa bersalah karenanya, Alice harus mengalami hal buruk hingga membuat Alice terluka akibat ulah arogan Tania Lewis.Seperti sekarang, dengan penuh kesabaran Adam mengobati luka memar dan juga bekas cakaran di tubuh Alice. Alice hanya diam saat pria yang selalu terlihat arogan itu kini tampak berbeda.“Apa kau sedang terpesona melihat ketampananku?” celutuk Adam penuh percaya diri.Alice mendengus seraya tersenyum kecut saat mendengarnya, “Kau pria paling narsis yang pernah aku kenal seumur hidupku.”“Jika tidak, lalu kenapa kau menatapku hingga tak berkedip seperti tadi?” Masih dengan kesabaran Adam mengolesi salep pada bekas cakaran di bagian lengan Alice.“Aku sedang berpikir, apa kau bersikap baik padaku karena perasaan bersalah atas ulah gila calon istrimu itu?” Alice menebak.“Setid
Bab 27Adam Anderson sang pria sempurna?Sudah hampir satu minggu sejak Alice tinggal di mansion Adam, kini Alice merasa sudah lebih baik. Luka memar dan bekas cakaran di wajah serta beberapa bagian tubuhnya berangsur menghilang. Hari ini Alice berencana untuk kembali ke kampus mengejar ketinggalannya.“Aku akan pergi ke kampus hari ini.” Alice melaporkan niatnya itu pada Adam Anderson sebelum dirinya pergi.“Apa kau sudah benar-benar lebih baik?” Adam memastikan.“Ya, aku sudah baik-baik saja bahkan sejak dari kemarin,” Alice meyakinkan.“Baiklah, kau boleh pergi.” Tanpa berkata apa pun, Adam pun memutuskan sambungan teleponnya.Semudah itu? Alice cukup terkejut dengan sikap Adam yang sedikit lunak padanya hari ini. Biasanya pria itu selalu memerintah dan bersikap arogan, tetapi kini tampak berbeda. Tumben sekali, ada apa dengan pria itu? Tak mau banyak berpikir Alice lebih memilih bersiap-siap pergi ke kampusnya pagi itu.“Ya Tuhan, kau ke mana saja selama beberapa hari ini, Alice?
Bab 28Niat jahat Neil DawsonKedatangan Adam yang tiba-tiba membuat Neil dan Alice terkejut bukan main. Terutama Neil Dawson, dalam hati ia berpikir bagaimana seorang seperti Adam Anderson tiba-tiba berada di halaman kampus? Sedangkan yang Neil tahu jika saat ini pria penguasa itu menjadi tamu kehormatan di kampusnya saat ini, tepatnya di University of Miami dan menjadi pembicara penting sekarang.“Sa-ya tak mengerti apa maksud Anda Tuan Anderson?” Ekspresi gugup tercermin di wajah Neil Dawson sekarang.Adam tersenyum smirk, auranya terlihat mendominasi seolah dapat menciutkan nyali siapa pun yang melihatnya, “Apa seperti itu caramu mendekati wanita? Buruk sekali!” komentar Adam pedas.Merasa tersinggung dengan ucapan blak-blakan Adam, Neil mendengus kesal.“Maaf sebelumnya, kenapa seorang Tuan yang terhormat seperti Anda bisa berasa di sini?” sindir Neil tak terima.“Apa itu penting? Aku ke sini bukan untuk berurusan denganmu, tapi dengan wanita cantik yang ada di hadapanmu itu.” P
Bab 29Jeratan maut di atas ranjang“Bukankah kau berjanji padaku untuk tidak menyentuhku selama aku belum merasa baikkan, Adam?!” Alice berusaha menolak saat Adam kini mulai mengiringnya ke ranjang dalam keadaan setengah telanjang.“Apa sekarang kau terlihat seperti wanita yang sedang sakit? Jangan berusaha membodohi, Alice!” Tak sabaran Adam melepas kasar bra yang masih melekat menutupi tubuh molek milik Alice.“Bisakah kau lembut sedikit?! Kau selalu kasar saat menyentuhku!” Alice memprotes tak terima. Tak peduli dengan Alice yang terus memberontak, Adam kembali mengunci bibir Alice dengan melumatnya kembali hingga wanita di bawah tubuhnya kini hanya bisa pasrah diperlakukan demikian.Kedua tangannya meremas bebas dua gundukan kembar bagai mainan favorit Adam yang mengemaskan. Kini nafas mereka yang terdengar berat saling beradu, membuktikan hasrat satu sama lain mulai bangkit. Adam melepas satu persatu kancing kemeja warna gelap yang dikenakannya, setelah terlepas seluruhnya kin