Kayla segera meminta bantuan Gina yang tadi ada di dalam ruang kliniknya. Segera dia mengantarkan mereka berdua menuju ke rumah sakit. Wajah Kenzo yang begitu pucat membuat Kayla berdetak hebat merasa panik.Napasnya yang tidak teratur dan raut wajahnya yang kelihatan kesakitan tersebut. Segera Kenzo dilarikan ke ruang gawat darurat. Entah kenapa, Kayla merasa sangat takut seperti akan ditinggalkan pada saat itu.Kini Kenzo sudah berada di ruang rawat biasa. Dia masih belum sadar, namun keringat dinginnya benar-benar menetes membasahi seluruh wajahnya. Kayla mengambil handuk kecil yang tersedia, dan sedikit mengelapnya.Ia mengambil ponsel Kenzo, dan membukanya. Awalnya Kayla hendak menghubungi kedua orang tua Kenzo untuk mengatakan kondisinya, namun, matanya tertuju pada sebuah aplikasi yang banyak sekali notifikasinya tersebut.(Lucu sekali. Kamu benar-benar menikah? Haha, ada yang ternyata mau menikah denganmu.)(Lihat saja, aku akan membuat dunia yang sudah kamu berusaha tutup rap
JGlEGHGGH. Kayla membuka pintu rumahnya dengan perlahan. Ia merasa sangat bingung, saat mendapati bahwa rumahnya tampak sangat gelap sekali.‘Kenzo keluar?’ batinnya bertanya-tanya.Segera ia mencari saklra lampu, dan menghidupkannya agar lebih terang daripada sebelumnya. Matanya terbelalak. Rumah mereka benar-benar hancur dan juga kacau balau. Kayla merasa ketakutan.Yang muncul dalam pikirannya hanya Kenzo semata. Dengan badan yang sedikit lemas dan juga pikiran yang buruk yang terus menghantui, Kayla berlari secepat yang ia bisa ke kamar Kenzo.Ia langsung memegang gagangnya dan membuka paksa. Tidak dikunci! Tentu saja pikirannya makin kemana-mana setelah tahu betul bahwa biasanya Kenzo yang mengunci kamar tersebut, sekarang malah terbuka dengan lebarnya.“KENZO!”Napasnya terengah, rasa takutnya kian membesar karena berpikir bahwa mungkin sudah terjadi sesuatu pada Kenzo yang tidak Kayla tahu sama sekali.“Kay…. La….,” Rintihan terdengar jelas.Kayla segera menghidupkan lampu di r
Meski awalnya Kenzo tampak ragu dengan apa yang dirinya katakan, ia akhirnya menyetujui karena sepertinya ini jauh lebih bagus bagi dirinya untuk bisa mengumpulkan bukti yang belum ketemu, kan?Kurang dari waktu sebulan, Kayla dan Kenzo mengatur bagaimana pernikahan mereka seharusnya. Gaun pernikahan, photoshoot dan juga bagaimana undangan juga sudah mereka lakukan. Aula pernikahan sudah disewa. Mereka juga langsung mendatangkan restoran milik Kenzo sebagai hidangannya.Kayla tidak mengeluarkan uang sama sekali, karena Kenzo menolak uangnya dan berkata tidak ingin menerima apa pun dari dirinya tersebut.Dirinya menyebarkan undangan ke perusahaan, dan mereka menerima dengan senang hati. Padahal biasanya mereka menyapa dirinya saja tidak mau. Mungkin karena tahu siapa suaminya, makanya mereka menerimanya.“Siapa lagi ya?” pikirnya saat memegang undangan yang ada di tangannya.Karena sadar tidak punya banyak teman, jadi Kayla merasa tidak banyak undangan yang harus ia sebarkan tersebut.
Mendengar ucapan Kenzo membuat wajah Kayla langsung berubah merah merona. Memalukan memikirkan kembali apa yang dulu pernah tanpa sengaja mereka lakukan, tetapi rasanya aneh juga kalau tidak?Secara sah mereka sudah menjadi pasangan suami istri, dan seharusnya kalau mau melakukan hal itu sudah sah saja. Mereka juga sudah berada di umur yang legal dan matang.Tapi ternyata rasanya tetap tidak semudah itu. Pikiran Kayla terlalu terbang tinggi memikirkan apa yang akan mereka lakukan nantinya. Ia segera bangun dari tidurannya untuk sedikit mendinginkan wajahnya dengan menggunakan tangannya sebagai kipas.“Kamu ini, malam pertama apanya, haha,” Kayla merasa sangat canggung.Kenzo ikut bangun dan duduk di sebelahnya. Tatapannya sangat intens dan tidak masuk ke dalam candaan Kayla yang hendak mengalihkan pembicaraan tersebut. Dia tampak sangat serius dengan apa yang sudah Kayla katakan sebelumnya.“Aku serius…,” ucapnya.“Ya- ya aku tidak tahu,” Kayla membalas sembarangan.Tangan Kenzo merai
Kayla dan Kenzo segera melihat isi pesan yang dikirimkan kepada Kenzo tersebut. Dan benar, nomornya nomor tidak dikenal, dan isinya sama, masih ancaman dan jelas kali ini mereka diintai.(Kukira kamu akan mundur setelah kuacak rumah dan kuhajar wajahmu. Tapi ternyata kamu memang tidak tahu diri. Lihat saja, kedepannya tidak akan semulus apa yang kamu inginkan.) Mereka mencurigai seseorang yang datang dengan misterius ke pernikahan mereka berdua tersebut. Namun, di sisi lain, mereka sama sekali tidak mengenal siapa orang tersebut. Bagaimana mungkin mereka bisa tahu penyebabnya?Kayla dan Kenzo saling memandang selama beberapa saat. Semua sudah diluar kendali mereka. Tetapi, mereka tidak boleh melepaskannya begitu saja. Sekarang, mereka harus benar-benar waspada.“Aku tidak paham. Dari awal aku tidak merasa melakukan kesalahan apa pun. Tetapi kenapa aku mendapatkan teror ini?” Kenzo berpikir keras.“Waktu kamu berhenti dari perusahaan, kamu masih mendapat teror ini?” tanya Kayla.“Tida
Yeri berjalan dengan lagaknya yang angkuh, dan juga ingin menunjukkan seberapa besar powernya kepada orang yang datang tanpa tahu diri itu pastinya.“Aku sudah dengar soal kalian. Gila sih. Apa hanya karena kalian mengadopsinya, makanya kalian merasa tidak masalah membuatnya menjadi bayaran? Oh, iya. Kalian kan tidak mau rugi, makanya berani minta bayaran tambahan.”Tidak berkutik orang tua Kayla setelah mendengarnya. Mereka langsung tak berani menyahut atas lautan fakta yang disebarkan oleh Yeri dengan sangat entengnya.“Terserah saja sebenarnya. Tetapi, kalian ini kan sudah menandatangani lembar perjanjian, seharusnya tidak boleh seperti itu. Ayolah, kalian ini miskin, haru sadar,” Yeri dengan kalimatnya mengejek mereka semua.“Apa kamu bilang?! MISKIN?!” Reva menjadi salah satu orang yang tidak terima sama sekali dengan ucapan tersebut.“Lalu?” Yeri mencari tempat duduk, dan menaikkan kakinya dengan sangat angkuh, “kalian datang ke sini karena sudah mepet, kan? Makanya dengan tidak
Entah kenapa, hari itu ada saja yang menghindari tatapan Kayla. Entah itu Yeri atau pun Jeo sekalipun. Padahal dirinya tidak melakukan sesuatu yang salah, dan juga merasa kalau dirinya ini tidak melakukan hal yang buruk.“Mau lihat-lihat perusahaan?” Kenzo mengajaknya.Kayla menganggukkan kepala. Mereka keluar dari ruangan tersebut, dan mengikuti ajakan Kenzo. Kayla merasa sedikit terkagum dengan bagaimana besar dari perusahaan tersebut. Ini kali pertama ia mengelilingi sebuah gedung yang begitu menakjubkan begini.Saat melewati ruangan orang bekerja, jelas sekali para karyawannya memandangi mereka. Bukan ke arah positif, karena mereka kelihatan langsung membicarakan Kayla yang baru saja melewati mereka. Entah kenapa, bagaimana cara mereka memandang dirinya ini.“Ada beberapa ruangan yang isinya orang-orang dengan peran yang cukup penting. Dan mereka orangnya serius semua. Jadi, kalau ada yang menatapmu dengan tajam, itu bukan karena mereka mengawasi, tetapi mereka hanya ingin melihat
“Kamu ada di sana waktu kejadian?” tanya Kayla, berhati-hati.Sedikit menggulum bibir dan memutar kedua bola matanya, tampak Galen sedikit memikirkan jawaban yang sekiranya pantas untuk dia ucapkan pada saat itu.“Mungkin? Aku tidak yakin. Karena waktu itu aku hanya melihat korbannya dibungkus karena sudah tewas,” jawab dari Galen.Tewas? Bukannya korbannya itu Jelita? Dan di berita juga katanya korbannya menghilang, kenapa mendadak Galen mengatakan kalau korbannya tewas? Jadi siapa yang benar sebenarnya di sini?Kayla tidak mengerti. Ia sudah mengumpulkan kepingan puzzle sebanyak itu, bahkan juga sampai beberapa kali mencoba memastikan dengan mencaritahu ke tempatnya. Tapi, kenapa sekarang apa yang ia temukan berbeda jauh dari semua kepingan.“Kamu…, waktu itu sungguh di sana?” tanya Kayla, lagi.“Iya. Ada sekitar 5 orang yang melihatnya secara langsung. Tapi, kebanyakan dari mereka menerima uang tutup mulut, dan memilih pindah karena perjanjiannya begitu. Aku sih sudah langsung kabu