Share

Lubang Belakang

Meski suasana sudah semakin panas, dan kepala Om Firman yang terus naik di tubuhnya. Lidah itu puas bermain di sana, di pusarnya. Kini naik, menelusuri garis bukit kembarnya. Lidah itu menjulur, menapaki kulit Zeline dengan ujungnya.

Zeline hanya bisa pasrah. Bibirnya merancu tidak jelas, mendesah, melenguh, mengumpat. Apa saja yang ingin ia katakan. Menggambarkan kenikmatan yang kini tengah ia rasakan. Menggambarkan birahi yang tengah memuncak di kepalanya. Zeline tak lagi protes soal permainan ini. Justru sebaliknya, Zeline tak sadar sungguh benar-benar menikmatinya.

Hingga tak terasa cairan anggur merah itu semakin banyak jatuh dari bibir botolnya. Kini sudah menyusup di antara dua pahanya. Membasahi dua bilah bibir vaginanya. Bercampur dengan lendirnya  sendiri.

Zeline memekik, Om Firman dengan sengaja menggigit kecil puncak bukit kembarnya. Lidahnya bermain di sana. Berputar, beradu ujung lidah dengan ujung daging kenyal yang sudah bangun terangsang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status