Share

Extra Part 3

"Nabila?"

Saat membuka mata yang kulihat hanyalah Mas Arfan. Menyebut namaku beberapa kali, sembari menyentuh telapak tangan. Melihat sekitar ternyata aku sedang terbaring di sebuah ruangan. Aku mengeryit saat hendak bangun.

"Diam saja dulu kalau masih pusing." Mas Arfan membantu merebahkan tubuhku lagi. "Kamu tadi pingsan," ucapnya lagi lembut dan menatapku teduh.

"Kamu anemia. Tensi darah hanya sembilan puluh per enam puluh. Selain itu ...."

"Aku kenapa, Mas?" selaku tidak sabar menanti ucapannya selesai. Takut ada sakit serius di tubuhku. Mas Arfan malah tersenyum dan tampak berbinar matanya. Digenggamnya lagi tanganku erat. "Kamu hamil," ucapnya sumringah.

"Aku hamil?"

Dia mengangguk semangat. "Kata dokter iya, ketahuan dari tes darah ada kadar HCG di situ. Pertanda janin tumbuh." Ya Allah, pantas tamu bulanan tidak datang-datang. Ternyata tumbuh embrio di rahimku. Tidak mengira bakal langsung jadi padahal belum lama berhenti minum Pil KB.

"Ada anak aku. Kamu harus mau kembal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
perceraian itu di larang tapi dlm kasus nabila ini sangat menjijikkan. diperlakukan selayaknya setelah gundiknya meninggal. sangat hina rasanya. tapi si nabila sampah bisa apa klu sdh menyangkut harta. dia g bisa apa2 kecuali mengangkang. kirain endingnya g kayak gini. tapi apa yg bisa diharap???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status