"Kamu serius ingin membatalkan rencana Adam untuk memenjarakan ibunya dan mencabut laporan yang sudah dimasukkan?"Pak Jaya selaku pengacara Adam menatap Tila dengan tak yakin. Pasalnya masalah yang menimpa wanita di hadapannya 10 tahun yang lalu sungguh berat. Terlebih lagi jika wanita ini ingin memenjarakan Winar akan sangat mudah untuk dilakukan mengingat semua bukti kejahatan Winar 10 tahun yang lalu sudah terkumpul.Tila yang mendatangi kantor pengacara pagi ini mengenakan kemeja putih polos dipadukan dengan rok selutut. Wanita itu datang seorang diri untuk menemui Pak Jaya setelah melakukan pemikiran dan merenung untuk beberapa waktu tentang masalah yang menimpanya 10 tahun lalu.Adam sangat mencintai dan menyayangi mamanya. Sementara ia juga mencintai dan menyayangi Adam. Tila tahu jika Adam sangat berat untuk melawan mamanya langsung demi membelanya. Tila tidak ingin membuat pria yang ia cintai merasa sedih dan berdosa karena melawan mamanya sendiri. Jika ada orang yang menga
"Halo? Kenapa, Mas?" sapa Tila pada penelepon. Tila baru saja melangkah keluar dari lobby kantor ketika panggilan dari Adam masuk ke nomor ponselnya."Kata Bu Sari, kamu keluar. Kamu ke mana Sayang?" Adam bertanya dengan nada lembut. Adam memang mendapat informasi dari Bu Sari jika Tila izin keluar dua jam lalu. Hal tersebut membuat Adam segera menghubungi Tila dan bertanya ke mana wanitanya itu pergi. Adam tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Tila. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri jika ia akan menjaga dan melindungi Tila dengan sepenuh hati. "Aku mengantar surat resign aku ke kantor, Mas. Maaf ya aku enggak minta izin." Tila meminta maaf karena tidak meminta izin pada suaminya untuk melangkah keluar dari rumah. Padahal, jika ia ingat kata ibunya, ia tidak boleh melangkah keluar dari rumah tanpa seizin dari suami."Kenapa enggak bilang sama aku? Aku bisa antar kamu, Sayang." Nada bicara Adam terdengar khawatir, membuat Tila tersenyum. "Aku enggak mau merepotkan kamu,
"Ini cantik, Sayang. Warna krem. Jilbabnya juga panjang menutup sampai bawah dada." Adam mengeluarkan sebuah gamis panjang warna cream dengan tali pinggang. Bagian bawah gamis terlihat lebar dengan bahan jatuh sehingga membuat wanita yang memakainya akan bisa bergerak bebas. Tila menatap pakaian yang dipegang Adam. Wanita itu mengulas senyum sambil mengangguk setuju dengan pilihan suaminya. Jilbabnya dengan tingkat dua di bagian bawah membuat gamis syar'i tersebut tampak lebih cantik dan elegan. "Aku suka ini juga, Mas."Adam tentu saja tersenyum lega karena istrinya menyetujui pilihannya. Setelah itu Adam membantu Tila memilih beberapa gamis lagi yang cocok dan pas di badan sang istri hingga tak menyadari jika waktu yang mereka lewati sudah cukup banyak. Bahkan, Bu Siti yang tidak melihat kehadiran mereka saat masuk pertama tadi, kini melayani mereka dengan baik dan ramah. "Gamisnya cantik-cantik, Bu. Saya suka," ucap Tila pada Bu Siti."Terima kasih Mbak kalau suka. Tapi sayang,
Berita mengejutkan datang pagi ini dari penyiar berita yang menayangkan sebuah video berdurasi singkat dimana seorang anak pengusaha Riko Tayong dan Lia Tayong tertangkap oleh pihak kepolisian dikarenakan kasus narkoba. Banyak warganet yang terkejut dengan kejadian ini. Terlebih lagi perempuan yang ditangkap tidak lain adalah Shireen yang mereka kenal sebagai wanita baik dan berhati lembut. Bahkan, mereka tahu Shireen adalah salah satu motivator untuk anak-anak muda yang tidak pernah terlibat skandal atau berita buruk menimpa dirinya. Setelah penangkapan Shireen, beberapa fakta mengejutkan lainnya tentang Shireen tersebar di internet dan akun gosip. Beberapa video berdurasi singkat di mana Shireen menendang seorang pengemis tersebar. Tidak hanya di situ saja bahkan video Shireen berkata kasar pada orang yang lebih tua ikut menyebar. Tak lama kemudian, awak media berhasil mewawancarai beberapa mantan asisten rumah tangga yang pernah bekerja di kediaman Shireen. Mereka mengaku jika Sh
Adam menemani Angel bermain sementara Tila berada di dekat mereka. Sesekali wanita itu memotret ayah dan anak yang dengan riang bermain sambil tertawa riang. Sudah dua jam mereka berada di area permainan. Setelah usai bermain, ketiganya mulai berkeliling dari toko satu ke toko lain untuk membeli peralatan sekolah Angel dan pakaian Angel. Selama ini yang membeli pakaian untuk Angel terkadang Tila atau Jumi. Baru kali ini Adam ikut membeli kebutuhan untuk putrinya. Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan, mereka memutuskan untuk pergi ke restoran dan mengisi perut mereka. Angel duduk di sebelah Tila. Wanita itu sedang mempersiapkan untuk makan siang Angel. Sementara Adam sendiri sedang menerima telepon di luar restoran dikarenakan suasana restoran yang ramai membuatnya tidak bisa mendengar jelas suara penelepon. "Ma," panggil Angel pada Tila. Tila yang sedang memotong steak untuk Angel menunduk sedikit menatap putrinya dengan tatapan bertanya. "Kenapa, Sayang?" "Om itu--" A
Adam terlihat bingung dengan keinginan Tila yang akan membawanya ke suatu tempat. Adam tidak bisa menebak ke mana istrinya itu akan membawanya pergi. Pasalnya, matanya tertutup dengan kain."Kita mau ke mana, Sayang?" Adam bertanya. "Ada pokoknya, Mas. Ini kejutan untuk mas," jawab Tila. "Apa, Sayang? Mas jadi penasaran.""Tunggu sebentar, Mas. Sebentar lagi kita sampai."Adam akhirnya diam setelah mendengar jawaban Tila. Pria itu penasaran akan tujuan ke mana Tila membawanya pergi. Tidak membutuhkan waktu yang lama, mobil yang mereka tumpangi akhirnya berhenti membuat Adam berniat untuk melepaskan penutup mata. Namun, hal tersebut segera dicegah Tila. "Jangan dibuka dulu, Mas. Kita belum sampai sepenuhnya," tahan Tila. Adam akhirnya dengan pasrah mengikuti Tila turun dari mobil. Pria itu dituntun Tila dengan hati-hati agar tidak tersandung. Tak lama Setelah itu mereka berhenti membuat Adam bertanya-tanya apakah di sini tempat tujuan mereka. "Tunggu, nanti mas buka matanya pe
Sudah dua Minggu berlalu semenjak hari ulang tahun Adam. Kehidupan mereka masih berjalan normal seperti biasa. Hanya saja dua minggu ini Tila dan Adam disibukkan dengan berbagai persiapan membeli furniture untuk rumah baru mereka yang akan ditempati dua minggu mendatang.Seperti saat ini contohnya. Keduanya sedang memilih tempat tidur untuk mereka. Pilihan keduanya jatuh pada tempat tidur ukuran king size yang cukup untuk menampung empat orang. Hal tersebut dilakukan karena bisa saja anak-anak mereka nanti akan tidur dengan mereka sesekali.Adam kemudian melangkah menuju sebuah meja rias dengan ukiran unik dan yang pasti terdapat hiasan lampu di sekeliling sisi kaca. Meja rias berwarna mocca sangat cocok dengan cat dinding kamar mereka. "Sayang, suka ini?" Adam menunjuk ke arah meja rias yang sudah ia perhatikan sejak tadi. Tila mengikuti arah telunjuk Adam. Wanita itu sedikit tertarik dengan meja rias yang ditunjuk suaminya. Tila kemudian menatap Adam dan bertanya."Memangnya perl
Keadaan Tila sudah cukup membaik membuat Adam bisa meninggalkan istrinya di rumah dan ia bisa bekerja di kantor. Setelah mengantarkan Adam di depan pintu, Tila buru-buru kembali ke kamar dan memuntahkan apa yang bisa ia keluarkan dari mulutnya yang sudah ia tahan sejak tadi. Tila tidak ingin Adam bolos kerja hanya untuk menemaninya yang sedang tidak enak badan. Rasa mual masih terasa dan terkadang Tila harus menahannya saat berada di hadapan Adam. Tila menunduk di depan wastafel dengan tubuh lemas karena berhasil mengeluarkan isi perutnya yang ia makan tadi malam.Merasa mual itu tidak datang lagi, Tila melangkah keluar dari kamar dan merebahkan tubuhnya di atas tempat. Selang beberapa menit kemudian Tila bangkit dari tempat tidur kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Tujuannya adalah untuk mandi dan berganti pakaian. Tila tidak bisa untuk diam terus dengan rasa tidak enak di badan. Wanita itu berniat untuk pergi ke dokter dan memeriksa kondisinya.Usai mandi dan bergant