Share

APEL JIN

BAB KE : 95

APEL JIN

16 +

Setelah si kerdil selesai menerangkan pada Ronal, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju pohon beringin.

Ronal sengaja memilih berjalan di belakang si kerdil. Hatinya masih tidak nyaman dan perasaan was-was selalu menghantui.

Belum berapa langkah, tiba-tiba si kerdil berhenti. Kaki Ronal ikut tertahan, bahkan hampir saja dia menabrak si kerdil.

"Ada apa, kenapa berhenti?" tanya Ronal, dengan pandangan penuh curiga menatap ke arah pohon beringin dan si kerdil silih berganti.

"Sekarang Om berdiri tegak dengan lurus, kakinya agak dibuka dan pejamkan mata!" kata si kerdil memberi instruksi.

"Untuk apa itu?" Mata Ronal menyipit.

"Yaaa, ilehhhh, nanya lagi dia!" Si kerdil tepuk jidat.

"Ya, iyalah. Masa saya harus melakukan sesuatu yang tidak saya ketahui maksud dan tujuannya," kata Ronal beralasan.

"Maksudnya, supaya Om kembali mengosongkan pikiran ...."

"Buat apa pikiran pakai dikosongkan?" Potong Ronal dengan pertanyaan yang membuat si kerdil men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status