Share

Kekanak-kanakan

“Gimana caraku menyelesaikannya?” Ariana kebingungan.

Prisha melayangkan tatapan iba ke arah sepupu Gavin itu. Usia Ariana lebih tua darinya, pendidikan pun jauh lebih tinggi. Prisha ingat, dokter spesialis anak yang cantik itu pernah bercerita tentang masa remajanya yang dihabiskan di belakang meja belajar. Kata Gavin, Ariana memiliki IQ setara astronot. Pendekatan terhadap anak-anak juga sangat bagus dan luwes. Patut diacungi jempol.

Sayang sekali, emotional quotion atau EQ-nya soal cinta menyedihkan. Sepuluh tahun mengejar cinta, berakhir kesia-siaan. Ketika cinta yang dikejar tiba-tiba datang sendiri, Ariana malah menolaknya. Prisha menganggap, Ariana belum memahami suasana hatinya sendiri.

“Kenapa juga kamu tolak Dokter Salman?” Suara dingin Gavin, mengandung ketidaksabaran. “Kamu buang-buang waktu!”

Mata Gavin tiba-tiba menyorot tajam ke arah tiga nakes wanita yang mendampingi Ariana di poliklinik anak itu. Mereka semula memasang wajah kepo saat ikut mendengar percakapan antar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status