Share

Mana Aku Berani?

“Roni, kamu lebih pantas jadi adikku. Aku menyukaimu sebagai kakak.” Ariana kembali tertawa ringan. Wajahnya secerah musim semi.

Harapan Roni yang sudah melambung seperti balon terbang, mendadak kempes dan jatuh.

“Ah, sayang sekali.” Diana menatap cucu bungsunya yang kekanak-kanakan itu dengan lembut. “Padahal tadinya Nenek mau menjodohkan Roni dengan Ari. Tapi Ari menganggap adik. Tenanglah. Nenek memiliki beberapa calon yang bisa kaupilih. Atau kau punya calon sendiri? Kalo calonmu baik, kami akan menyetujuinya.”

Roni menggeleng. Wajahnya masam. “Cewek-cewek di luar sana, hanya memandang status dan hartaku saja. Aku nggak kenal cewek lain sebaik Prisha atau Kak Ari. Aku pasrah aja ama pilihan Nenek.”

Diana bertepuk tangan. “Bagus!”

“Gimana denganmu, Zakki?” Pertanyaan Zed beralih ke Zakki.

Yang ditanya hanya membisu.

Gavin sebal sekali. Ditepuknya bahu Zakki cukup keras. “Apalagi yang kau tunggu?”

Reno menarik napas panjang menyaksikan sikap diam putranya. Tentu ia mengerti kenap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mushab hanafi
so swiiit bgt... ayoo Ari.. segera bilang "yesss"
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status