Share

Menyesal

“Kamu masih punya nyali mengejekku sombong,” sindir Gavin.

“Posisimu itu karena privilege. “

“Aku tidak menginginkan posisi ini.” Suara Gavin dingin. “Dengan senang hati, akan kuberikan padamu jika kamu punya kemampuan.”

“Kamu menantangku?” Jiwa kompetisi Zakki bangkit.

“Aku tak akan segan menendangmu jika kau pakai cara licik!”

“Jabatan terakhirku adalah direktur Rumah Sakit DIMS. Kucapai dengan kemampuan sendiri, tanpa bantuan siapa pun.” Suara Zakki penuh tekanan pada kalimat terakhir.

“Tapi kamu menempatkan orang-orangmu di DIMS.”

“Bukan aku. Itu papaku dan Om Danu,” bantah Zakki. “Anak bawang sepertiku mana mampu membangun kerajaan nepotisme?” ungkapnya setengah menyindir, sambil melirik Kakek Zed.

Yang disindir malah ngupil, pura-pura polos. Si kakek diam, membiarkan sepasang cucu lelakinya bersiteru. Sementara Sony dan Roni yang sejak tadi tak berani buka mulut, hanya menonton sambil berkeringat dingin.

“Siapa tau kamu berkhianat lagi?” Gavin bersidekap.

Dalam hati ia dongk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Nuna Onni
kak.. kenapa libur lama sekali??
goodnovel comment avatar
imas mardha
suka banget ceritanya, satu persatu pemerannya punya cerita masing2. lope lope thor
goodnovel comment avatar
Nuna Onni
kangen Zakki.. ndak ada thr update kak ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status