Share

114. Tragedi

"Kalian tahu, aku sama sekali tidak main- main!"

Ada seringaian menyeramkan yang terbit dari garis bibir wanita dua puluh tahunan itu. Dia cukup berani untuk menggenggam sebuah pistol limited edition yang dibuat khusus sesuai pesanan pembelinya.

Saddam pernah melihatnya. Pistol tersebut merupakan salah satu benda koleksi paling mahal milik Tuan Wijaya yang dipajang di ruang kerjanya. Harga benda tersebut mungkin mencapai ratusan juta rupiah. Entah kapan Evanny berhasil menyelinap dan mengambilnya.

Selain karena pistol yang ditodongkan olehnya, mereka juga terfokus pada Alana yang mendadak terbatuk dengan mengeluarkan cairan merah dari dalam mulutnya. Selain itu, pergerakan Alana makin lama makin terbatas, seolah tubuhnya menjadi kaku dan membatu.

Arkasa menggenggam jemari istrinya yang terasa dingin. Bibirnya menganga sedikit seolah ingin mengatakan sesuatu namun tak sampai.

"Jangan bilang kamu menggunakan zat itu lagi padanya?" Saddam berteriak frustasi. Satu ketakutannya mungkin te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status