Share

28. Tumbang

Alana keluar dari kamar tidurnya dan mendapati kehampaan merayap. Dia menarik nafas dalam bak mengendus, menyadari tak ada aroma kopi ataupun roti bakar disana. Padahal biasanya Arkasa sudah berada di pantry dan duduk santai dengan secangkir kopi yang aromanya akan memenuhi seluruh rumah. Gadis itu melirik jam dinding yang tergantung diatas pintu menunjukkan pukul sembilan pagi. Ini hari sabtu, mungkin Arkasa sudah berada di Gym ataupun lari keliling kompleks sekarang.

Gadis itu mengenakan kaos oversize dan celana pendek santai seperti biasa. Kaki jenjangnya melangkah riang menuju pantry untuk menyiapkan kopi miliknya. Setelah sepekan di Manhattan dan kemarin langsung kembali ke kantor, akhirnya hari ini dia punya waktu istirahat yang cukup. Itu juga yang akhirnya membuat Alana bablas baru bangun pukul sembilan.

Tersenyum menghirup aroma kopinya yang menyeruak, Alana baru saja hendak menyeruputnya. Namun suara batuk yang samar- samar terdengar lebih menarik atensi w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status