Share

Part 11. Bulan Purnama

“Kemarilah,” panggil Arlo.

“Kenapa? Anda juga akan menghabisi saya?” sinis Ayara balas bertanya.

“Kamu sungguh menyukai tantangan. Pantas malam-malam menjadi buronan, kayak maling!” Ayara geram mendengar ucapan Arlo itu.

Kapan aku menjadi buronan? Seketika Ayara ingat, ketika kali pertama bertemu dengan Arlo, di belakang gedung kosong di pinggir jalan. Dia benar, Ayara memang sempat diburu oleh dua orang suruhan Birdella.

“Ayo,” ajak Arlo lagi, menyadarkan Ayara dari lamunannya. Ragu Ayara melangkah mengikuti pria itu.

“Anda akan membawa saya ke mana?” tanya Ayara mulai merasa tidak nyaman, karena mereka berjalan menuju kediaman Arlo lagi.

“Ke tempat latihan,” balas Arlo,

“Anda benar-benar akan membunuh saya?” Ayara ragu. Arlo tersenyum samar mendengar pertanyaan itu. Ia berhenti. Kemudian memutar tubuhnya kembali menatap Ayara.

“Kamu takut mati?” tanyanya.

“Tidak,” tegas Ayara.

“Kalau begitu, jangan cerewet.” Arlo melanjutkan langkahnya. Ayara mengikuti.

Sesampainya di tujuan, suasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status