Share

82. BERDAMAI

Gibran melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan ibukota yang mulai lengang di malam hari.

Gerimis yang turun tadi sore masih menyisakan titik-titik air yang berjatuhan dari ranting dan dedaunan yang tertiup angin.

Kendaraan Gibran melesat bak anah panah yang lepas dari busurnya.

Tak memakan waktu lama, Gibran sampai di rumah barunya.

Keadaan pintu gerbang yang terbuka menandakan bahwa di kediamannya kini sedang ada tamu. Sebab, Gibran belum sempat menyewa security untuk menjaga rumah barunya tersebut.

Keamanan di komplek perumahan ini terjamin, itulah sebabnya, Gibran merasa belum begitu memerlukan jasa security untuk menjaga rumahnya. Lagipula, toh Gibran dan Gaby tidak berencana untuk bepergian jauh dalam waktu dekat.

Mereka sepakat ingin lebih banyak menghabiskan waktu berdua di rumah yang lebih terjaga privasinya.

Gibran baru saj

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status