Tuan Toni kaget dengan pertanyaan Sandi. Bagaimana dia bisa berkata seperti itu dengan mudah dan menanggapi situasi seperti ini dengan kalem dan tetap tenang. Kalau itu Sandi yang dulu pasti sudah marah dan menjadi seorang pengacau. "Apa maksudmu Sandi. Sudah sejalas kamu tidak sabar menguasai perusahaan lalu kamu tidak bekerja dengan benar kenapa bisa memberikan aku pertanyaan bodoh seperti itu," jawab tuan Toni. "Bukan aku tidak sabar bahkan aku datang baik-baik untuk membicarakan hal ini pada paman. tapi apa di pesta penyambutan kedatanganpun paman sudah tidak sabar menghilangkan nyawaku. Kedua paman berkolusi dengan beberapa orang di perusahana untuk menghalangiku masuk. Setelah aku mengambil alih peruasahaan pun paman masih menyimpan beberapa hal yang penting. Ternyata paman menunggu hari ini untuk menjatuhkan nama baikku. Agar semua orang menganggapku pemuda idiot yang tidak tahu apa-apa kan. Jadi semua orang akan menganggapku tidak becus mengurus perusahaan yang ditinggalkan
Tentu saja karena Hazel adalah seorang Dokter maka ia mengetahuinya. Laporan pemeriksaan yang dilakukan di rumah sakit jiwa tempat nyonya Toni di periksa adalah milik keluarganya. Jadi Hazel tahu riwayat rekam medis nyonya Toni."Pertanyaan bodoh karena rumah sakit tempat kamu di periksa adalah milik keluargaku jadi aku tahu," jawab Hazel."Kamu bersekongkol dengan Sandi untuk menjatuhkanku," tuduh nyonya Toni.Sandi mengatakan tidak ada yang bersekongkol di sini. Sandi hanya ingin memperjelas penyakit apa yang diderita bibinya sehingga bertindak seperti orang gila belakangan ini. Dan ternyata dia terlalu tertekan karena harus mengembalikan aset dan kemewahan yang ia miliki saat ini. Karena Sandi sudah kembali."Biasanya orang yang menuduh telah terbiasa melakukan hal yang sama seperti apa yang dituduhkan," balas Sandi."Sudah cukup Sandi karena kamu tidak mau menyerahkan perusahaan padaku. Jangan salahkan aku bersikap kasar!" seru tuan Toni."Paman mau melakukan apa?" tanya Sandi.Tu
Tuan Toni sangat marah atas pernyataan Terry. Manusia yang disayanginya sekaligus yang membuatnya marah. kenapa gampang sekali tergoda oleh paras yang tampan."Dasar bodoh. Kamu mirip jalang kecil yang murahan. Membuatku kesal saja," ucap tuan Toni."Ayah kenapa kamu memarahiku. Aku sedang di tawan cepat selamatkan aku yang sedang ketakutan ini," sahut Terry.Pria paruh baya itu kesal ia mengumpat kesal kenapa bisa mempunyai seorang putri yang bodoh. Kelakuannya mirip sekali dengan seorang jalang kecil. "Diam kamu membuatku terhina dan mengagalkan rencanaku. Kamu mati juga aku tak peduli," ucap tuan Toni."Ayah begitu tidak berharganya aku di matamu. Aku pikir aku mempunyai ayah yang baik ternyata aku salah," balas Terry yang menjatuhkan kristal bening di pipinya.Tentu saja sang ayah tidak ada pilihan lagi selain mengutuknya karena terlalu bodoh. Seandainya Terry tidak bodoh dia tidak akan dijadikan sandera seperti ini. Sungguh membuatnya malu saja. Sudah menggagalkan rencananya unt
Terry melotot seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Seorang pria dengan kaki cedera itu adalah seorang pegawai bar yang ia goda beberapa waktu lalu. Meerka melakukan malam panjang bersama di sebuah penginapan. Beni mengetahui mereka bercinta merasa cemburu. Terry mengatakan padanya kalau lelaki itu yang mengancamnya untuk di tiduri lalu mengeroyok pemuda itu tanpa ampun."Ka-kamu kenapa ada di sini. Kenapa bisa kamu?" ucap Terry dengan jantung rasanya seperti mau copot. Habislah sudah kini dia akan di marahi oleh ayahnya dan akan mendapatkan masalah."Jalang sialan apakah kamu sudah puas membuatku seperti ini? Kamu harus menanggung akibatnya dari semua ini!" seru pemuda bernama Anro ini. Terry menyangkal kalau dia tidak mengenalnya. Mereka bercinta waktu itu karena Anto menggodanya lebih dulu. Terry merasa cantik dan banyak pria menyukainya. Tidak ada pria yang tidak menyukainya di dunia ini."Kamu tergoda dengan kecantikanku dan kamu mengajakku berkencan malam itu kenapa
Tuan Toni mengatakan itu adalah jalan satu-satunya yang bisa ia gunakan untuk menebus kesalahannya. Menjadi pelacur adalah bekerja menjajakan tubuh tidak ada yang salah selama mendapatkan keuntungan berupa uang."Aku tidak punya pilhan lagi tuan. Dia juga harus berbakti padaku. Dia sendiri yang memprovokasi geng ular hitam jadi dia juga harus menebus kesalahannya," jawab tuan Toni."Sekarang pergilah aku akan membawa anakmu mulai malam ini dia harus melayani pria hidung belang yang haus belaian untuk menebus kesalahannya," ucap Rudi.Rudi melemparkan uang sebanyak sepuluh jua rupiah kepada tuan Toni sebagai uang muka atas pekerjaan Terry satu malam. Tapi mungkin malam-malam sebelumnya tidak akan mendapatkan sebanyak itu bisa kurang bisa lebih. Tergantung kepuasan pelanggan."Terima kasih atas kebaikan tuan semua. Ingat ya jangan sakiti putriku," ucap Toni senang mendapatkan uang."Ayah kenapa kamu tega menjualku seperti ini?" tanya Terry sambil menangis."Antarkan tuan Toni pergi dari
Tuan Toni membuka perlahan kotak yang dilemparkan kepadanya. Perlahan kotak itu terbuka lebar. Di dalamnya adalah potongan rambut juga baju yang digunakan Terry barusan. "ini adalah baju yang dipakai anakku dan darah yang ada di baju ini apakah darah putriku?" tanya tuan Toni. "Benar itu adalah akibat melawan geng ular hitam. Apa kamu mengerti!" seru Rudi dengan wajah bengisnya. Tidak ada yang bisa lolos dari cengkraman geng ular hitam. Apalagi seorang yang berkhianat seperti tuan Toni. Orang yang sudah menyepakati perjanjian dan tidak mengindahkan perjanjian itu maka geng ular hitam tidak akan menolerirnya. Orang yang mengingkari janji adalah orang yang tidak bisa diajak kerja sama. "Ini adalah peringatan keras untukmu agar tidak menghianati kami lagi. Apa kamu mengira kami ini hanya mengaku sebagai geng ular hitam tapi ternyata tidak? Kamu salah besar tuan Toni. Nikmatilah penyesalanmu sekarang!" seru Rudi."Tuan aku tidak akan berani lagi. Sekarang dimana putriku? Walau sudah m
Martin melihat ke arah tuan Toni dan istrinya yang terlihat sekali diwajah mereka yang lelah adalah wajah kesedihan kehilangan sang putri. Mereka sudah melakukan banyak kejahatan selama lima tahun inI. Mungkin kembalinya Sandi adalah awal kehancuran bagi mereka. "Tuan Martin tolong bersikaplah profesinal sebagai seorang polisi. Jangan karena kamu adalah teman keponakanku maka kamu tidak mau tidak mau melihat kejadian ini secara adil di mata hukum," ucap nyonya Toni."Kenapa kamu berucap seperti seakan aku ini mengurus masalah melihat dulu siapa orang yang didepanku. Tanya pada anak buahku apakah aku ini seorang yang tidak profesional?" tanya Martin pada kedua orang yang ada di depannya itu. Martin melihat anak buahnya yang memberinya pertanyaan tadi. Dia menjawab geng ular hitam hanya melayani permintaan orang kaya. Tidak akan mungkin mau mengurus bajingan kecil seperti ini. Memangnya dia punya apa. Mereka sebelum mengambil sebuah isi akan melakukan pengamatan kepada pemberi perinta
Sandi meminta Hazel untuk memberikan obat pereda rasa sakit pada tubuh Terry. Karena ia tak ingin merasakan sakit lebih lama. Besok dia harus melayani pria hidung belang. Makanya ia harus segera diobati. "Sepertinya dia sudah cukup menderita. Upayakan agar dia bisa pulih secepatnya. Besok adalah hari dia dimana menjalani kehidupan baru sebagai pelacur!" tegas Sandi."Sesuai permintaanmu saja. Dia juga ikut andil menyakiti adikmu tempo hari," balas Hazel. Selesai melakukan tugasnya Hazel segera pergi meninggalkan Terry di sebuah kamar asrama sempit untuk mengurung para pelacur."Hazel ayo aku antar pulang," ajak Sandi."Kamu begitu kejam Sandi. Tapi aku mendukungmu. Kehidupanmu selama lima tahun ini pasti sangat mengerikan," ucap Hazel.Sandi menatap Hazel lalu tertawa. Melihat perilakunya yang kejam pada Terry membuatnya bisa mengerti keadannya lima tahun ini.."Yah seperti apa yang kamu pikirkan. Kehidupanku lima tahun lalu memang sangat mengerikan," balas Sandi sambil menyetir mob