Share

126. Ruri dibully!

Shiza duduk termenung di depan jendela kamarnya. Ia mengingat pertama kali pertemuannya dengan Adam. Masih lekat di ingatannya, Adam begitu manis memperlakukan Selina. Ia jadi membayangkan andai ia adalah Selina yang seringkali mendapat perlakuan manis darinya. Maka betapa beruntungnya dirinya.

Bulir air mata menetes begitu saja, mengingat keping demi keping memori tentangnya. Saat ia menubruk tubuhnya dan saat itu jaraknya begitu dekat dengan Adam. Seketika desir aneh tetapi terasa indah menyergapnya. Ada rindu yang menggebu.

Namun saat yang sama, rasa kesal pun ikut hadir bercokol dalam dada tatkala menyaksikan kilatan amarah pada mata Adam ketika menyerang Aqsa. Shiza langsung menyeka air matanya kendatipun terasa begitu berat mengingat ini tentang rasa hingga tanpa sadar sang kakak sudah berada di belakangnya menghampirinya.

“Kamu gak nungguin Mama?” tanya Aqsa menyentuh pundak sang adik hingga membuatnya menoleh.

Tak ingin terlihat lemah dan murung di hadapan kakak, Shiza bur
Piemar

Dirgahayu merdeka!!!! Thanks ya masih setia baca kisah Selina n makasih banget buat support teman" buat bukunya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status