Share

140. Persekongkolan

Kabar menghilangnya Selina sudah sampai ke telinga Hawa dan fadel. Mereka yang tengah berada di puskesmas kaget minta ampun. Mereka langsung izin hari itu untuk ikut membantu mencari Selina. Terutama Fadel yang ikut menghubungi teman-temannya yang tinggal di Jakarta. Satu lagi, ia belum menghubungi Mahendra. Tentu, Mahendra tinggal bolak balik Jakarta-Purwakarta. Namun ia ragu apakah Mahendra akan mengangkat teleponnya mengingat ia sudah lama tidak bisa menghubunginya.

“Bang telepon siapa?” tanya Hawa yang selalu berada di sisinya, satu tempat kerja dengannya. Mereka kini berada di dalam mobil, di daerah sekitar Asten. Mereka hendak menyusul ke dua orang tua mereka ke Jakarta. Fadel menghentikan mobilnya di tepi jalan. Sebab Hawa terlihat mual dan ingin muntah.

“Ada toilet di masjid Ar-Ridho,” ucap Fadel melihat sang istri yang tengah meringis, menahan muntah. Fadel buru-buru mematikan mesin mobil termasuk AC. Lalu ia membuka jendela dan pintu untuk Hawa.

Hawa yang tidak tahan, tak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status