Share

Chapter 26

Tidak mau melewatkan momen langka sekaligus aneh ini, hingga aku beranikan diri berjalan menuruni tangga dan menuju ruang tengah lalu bertemu dengan seseorang pria, gemuk, gelap yang sedang merunduk ia seperti dirundung pilu dengan kesedihannya.

Tidak ada suara-suara selain suara malam yang menyahut pertanyaan konyol yang keluar dari dalam mulut ini. "Si.. siapa dia, orang atau apa!?" Malam makin dingin dan angin tidak lagi memberikan kompromi. Sementara itu, bintang-bintang dan cahaya rembulan sudah tertutup awan. Entah sejak kapan. Hanya sebuah atau sesosok gelap yang sedang duduk diatas sofa itu. 

Aku berusaha mendekatinya. Jantungku kembali berdegup. Degupan dahsyat yang memompa adrenalin. Kuriositasnya bekerja. Aku tidak ingin membuang waktu berada di tempat ini dengan semua hal aneh ini. Sepasang mata dan seutas senyum di bibir tergambar pada sebuah wajah melalui pantulan cahaya kilat yang menyambar baru saja. Sebuah ekspresi yang sulit tergambarkan d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status