Share

Chapter 32

Tepat didalam ruangan itu, tidak ada maksud untuk mengundang kebisuan, tapi ia datang dengan tiba-tiba. Memang suasana dingin sekali, bertambah lagi hati. Dalam hitungan, pada masa yang cukup lama mula pembicaraan belum menemukan nada dan intonasi yang kena. Setidaknya bukan ungkapan yang dikeluarkan dengan terpaksa kelihatannya, tetapi benar-benar dari dalam hati. Atau belajar terlebih dahulu bagaimana memunculkan sesuatu dari hati yang tak terlihat terpaksa.

Belinda menatap keseliling dia masih belum tahu kenapa aku mengajaknya keruangan itu. "Mau apa kita disini?"

Aku berdiri tepat didepan piano tua bekas peninggalan ayahku, kemudian aku menekan salah satu not untuk membuka ruangan tersembunyi yang ada dikamar itu. "Kau akan kagum melihatnya." kataku, kemudian piano itu bergeser dan dinding kamar terbuka memperlihatkan pintu menuju ruang bawah tanah.

Belinda tertegun sambil menghampiri pintu itu, "Pintu apa ini? ada apa didalamnya!? tanyanya semakin p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status