Share

Bayiku

"Bisakah kau diam?" ujar lelaki di balik kemudi sambil mengunci semua pintu.

Suara itu seperti aku kenal.

"Dika?"

Ia menoleh, lalu menyeringai. Aku bergidik melihatnya

"Akhirnya kau mengenali suaraku, Ta. Ternyata kamu sejahat itu. Mengenal Evan sebentar saja, aku langsung kau lupakan."

Ia mulai fokus pada kemudi, sementara tanganku mengepal.

"Apa maumu, Dika? Kenapa harus melibatkan nyawa Bunda? Kenapa melakukan ini? Apakah kamu dendam karena kisah kita selesai?"

Dika tertawa sambil melirikku sekilas dari kaca tengah. Mata itu, merah dan menyiratkan dendam yang teramat dalam.

"Sebaiknya kamu diam, Ta. Jangan banyak bicara kalau mau selamat!"

"Nggak! Kamu udah salah orang, Dika! Bebaskan Bunda!"

Dika tertawa lagi. Kali ini Sinta ikut tergelak.

"Dika Mahendra Winata tak pernah salah orang. Dendamku cuma satu, pada si brengsek Evan. Maka satu-satunya cara adalah menguras harta, sekalig
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status