Sambil menunggu pesanan kami semua datang,aku menyampaikan tentang perihal perusahaan yang didirikan oleh Mas Brian deng salah seorang partner bisnisnya, kebetulan perusahaan ini bergerak di bidang IT. "Pi... tadi Pak Heri menghubungi Humairah menyampaikan kalau sebentar jam 11 ada pertemuan di hotel Shangrila,para investor ingin bertemu langsung dengan Pak Danuarta dan juga Humairah." "Oh...,tapi kamu masih bisa nggak itu masalahnya kalau ada permintaan dari para investor untuk bertemu secara langsung biasanya memakan waktu agak lama, kurang lebih sekitar 2 jam, Papi takut saja, jangan sampai kamu kelelahan, apalagi kondisi kamu sekarang ini sangat mudah kelelahan." "Insya Allah Humairah masih bisa...mau bagaimana lagi Pi... Humairah tidak mau kerja kerasnya Mas Brian hancur hanya karena masalah sepele, Humairah tidak mau sampai itu terjadi." "Baiklah.... papi doakan semoga pertemuannya berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun." "Iya Pi.... insya Allah." Pesanan kami sudah dat
Sebelum pulang aku memesankan juga untuk para pekerja yang tinggal dengan keluarga kami,aku pesan 5 boks untuk untuk para sopir dan juga asisten rumah tangga. Setelah semuanya sudah beres,aku langsung keluar karena kedua buah hatiku itu sudah berada di luar bersama dengan Papi Yuda dan Mommy Meta.Aku menenteng 2 kantong plastik satu untuk Mang Udin dan bi Jumi satu lagi untuk mbok Warsi. Kami semua pulang dengan menggunakan satu mobil saja Papi Yuda juga ikut pulang bersama dengan kami, sementara mobilnya di bawah sang sopir langsung pulang ke rumah. Kurang lebih 15 menit mobil yang kami tumpangi sudah berhenti di halaman rumah kediaman Papi Yuda. Aku menyerahkan 1 kantong plastik yang berisikan 3 boks makanan kepada Mang Udin. "Mang...ini nanti tolong kasihkan ke Bi Jumi 1 boks,yang lainnya untuk Mang Udin." "Tapi Bu...saya jadi tidak enak sama Pak Yuda dan juga Bu Meta, saya jadi merepotkan." "Tidak apa-apa Mang... terimakasih ya sudah mau antar kami ke restoran." "Sama sama
Tadi sebelum tidur aku menyetel alarm di handphone, agar tidak terlambat bangunnya,kulirik jam yang melingkar di salah satu tanganku waktu sudah menunjukkan pukul 10.30. Walaupun pagi tadi aku sudah mandi,tapi tidak ada salahnya kalau aku mandi lagi agar tubuhku lebih fresh dan segar.Aku menggunakan pakaian formal karena ini masih menyangkut urusan pekerjaan,aku tidak mau tampil asal asalan.Aku memulaskan makeup secara tipis tipis agar tidak kelihatan pucat,sekali lagi aku memastikan penampilanku lewat pantulan cermin yang berada di hadapanku.Hmm...sempurn, terakhir shit...shit..aku semprot parfum favoritku yang beraroma lembut. Aku melangkah kakiku kelua dari kamar dengan menggunakan sepatu hak pendek sangat serasi dengan semua yang aku pakai. Aku mendapati kedua buah hatiku itu sudah rapi dan wangi semua,ada juga mommy Meta dan Papi Yuda. "Bunda....kami ikut ya...kan tempat Bunda rapat sebentar ini di hotelnya grandpa.... nanti kami di kamar saja di temani sama grandpa dan grand
Ini sudah jam 10.50,aku segera menyeret langkah kakiku menuju ballroom hotel tempat pelaksanaan rapat. Ternyata di sana semua investor sudah datang semua, mereka sudah menempati kursi kursi yang mengelilingi meja panjang yang telah disiapkan sebelum rapat di mulai.Yang tersisa hanya ada satu kursi itu berada di bagian depan dan samping kursi itu sudah ditempati oleh seseorang, kalau aku tidak salah mungkin ini adalah orang yang menjadi partner bisnisnya Mas Brian. "Selamat siang semuanya, maaf aku terlambat..."aku menyapanya semuanya, walaupun aku tidak terlambat sama sekali,tapi aku tidak meluapkan etika pada saat bertemu dengan para investor. "Selamat siang juga Bu.. kebetulan Ibu belum terlambat, masih ada waktu kurang lebih 5 menit lagi, silahkan Bu...."jawab salah seorang yang duduk persis berhadapan dengan kursi yang aku duduki. Aku menganggukkan kepala sebagai tanda hormat,karena pada saat bersamaan semua mata orang yang sedang berada di ruangan itu mengarahkan tatapan mata
Kebetulan ballroom yang ada di hotel Shangrila ini ada beberapa tempat dan di penuhi dengan semua fasilitas yang menunjang bagi para pengunjung hotel yang akan melaksanakan pertemuan atau rapat rapat penting. Kedua netra Pak Heri secara tidak sengaja bersitatap dengan Pak Hermawan yang merupakan orang tua dari Pak Rendi.Pak Hermawan juga sepertinya sudah berada di sekitar tempat kami mengadakan pertemuan, besar kemungkinan dia sudah memperhatikan semua gerak gerik Pak Danuarta yang secara terang-terangan menyatakan rasa sukanya kepada ibu Humairah.Siapa yang tidak suka pada wanita seperti ibu Humairah, cantik, cerdas, Sholehah, lemah lembut,kaya lagi, waow paket komplit. Pak Heri seolah menyampaikan isi hatinya agar segera menghubungi Pak Rendi sebelum semuanya berantakan,dan itu cukup di pahami oleh Pak Hermawan,dia melayangkan sebuah senyuman kepada Pak Heri sebelum perdi menjauh untuk menghubungi sang putra Rendi Hermawan. Pak Heri bersorak gembira di dalam hati syukur syukur se
Pak Heri sengaja berdiri di luar,dia menunggu kedatangan Bang Rendi.Pak Heri melakukan semua itu untuk kebaikan semuanya,dia tidak mau bang Rendi langsung masuk kedalam menemui ibu Humairah.Setidaknya dengan dia masuk kedalam bersama,bang Rendi tidak melakukan sesuatu hal yang bisa berakibat fatal. "Selamat siang Pak Rendi....apa kabar."Pak Heri menyapa bang Rendi. "Selamat siang juga Pak Heri... Alhamdulillah saya baik, gimana dengan Pak Heri sendiri." "Alhamdulillah saya juga baik...." "Maaf Pak...ada acara apa hingga Humairah harus ikut hadir karena setahu saya dia sudah mulai istirahat diruma,dia hanya keluar kalau ada klien yang ingin bertemu secara langsung." "Iya Pak... kebetulan para investor yang bekerjasama dengan perusahaan baru yang di dirikan oleh almarhum bersama partner bisnisnya Pak Danuarta yang bergerak di bidang IT ini, mereka meminta agar bisa bertemu secara langsung dengan pemilik perusahaan." "Oh... begitu...kirain ada urusan lain selain pekerjaan, dari jam
Sebaiknya aku pura pura saja tidak usah mendengarkan percakapan mereka berdua, secara bersamaan handphoneku terdengar bunyi suara notifikasi pesan masuk,aku segera melihatnya,eh... Bang Rendi juga melirik kearah layar handphonenku.Ternayata pesan dari Almeera. ("Bunda sudah selesai belum pertemuannya,kakak sama mas mau kesitu.") ("Alhamdulillah... sudah kakak, kalian berdua mau kesini!") ("Iya Bunda...kami mau kesitu,kami juga sudah lapar,he...he...") ("Masa lapar lagi tadi jam 10an habis makan di restorannya Bunda.. sepertinya ada modus lain ini, sebenarnya kalian tidak lapar kan,kalian hanya ingin makan es krim dan dessertnya saja iya... kan, Bunda sudah hafal dengan kebiasaan kalian berdua kalau lagi berada di sini.") ("He...he...iya Bunda... akhirnya ketahuan deh...") ("Yah.. sudahlah kalian kesini saja nanti bunda mintakan sama pelayannya.") ("Iya Bunda.... makasih ya.") Aku mengakhiri obrolan singkat dan hangat dengan salah satu buah hatiku itu, Bang Rendi membaca semua
Tempat pertama kali yang mommy Meta tuju adalah tempat es krim,karena Al Jazair maunya makan es krim dulu baru mau menikmati dessertnya. "Bunda...mas mau makan es krim dulu, nanti setelah habis ini mas mau cobain dessertnya juga, tidak apa-apa kan Bunda.. mas minta lebih es krimnya yang banyak ya...."kedua mata Al Jazair menatapku dengan penuh pengharapan. "Iya... boleh tapi dessertnya sedikit saja tidak boleh banyak banyak, tidak baik mengkonsumsi gula terlalu banyak."aku harus membatasi jumlah asupan gula yang masuk kedalam tubuh kedua buah hatiku itu,aku tau Al Jazair pasti akan minta lebih kalau saya tidak kasi peringatan. "Iya deh ..."Al Jazair menjawab dengan wajah lesu setelah mendengarkan perkataanku barusan. Almeera juga hanya minta dessert saja, memang sedari dulu Almeera itu tidak terlalu suka dengan es krim, Almeera sudah mengerti arti pentingnya kesehatan, makanya dia mulai membatasi mengkonsumsi gula secara berlebihan. Aku sengaja mengambilkan dessert dengan porsi s