Share

Bertemu Keluarga Devan

Penunjuk waktu di pergelangan tangan kiri Nadya menunjukkan pukul sebelas siang ketika mereka tiba di kota Bandung. Devan mengarahkan mobilnya ke sebuah rumah sederhana yang memiliki halaman cukup luas. Halaman rumah itu sangat teduh dan asri, karena terdapat dua pohon mangga yang cukup besar dan beberapa tanaman hias, yang membuat halaman rumah itu indah di pandang mata.

Devan memarkir mobilnya di samping rumah, tepatnya di bawah naungan pohon mangga. Dia sengaja memilih tempat di sana untuk memarkir mobilnya, agar tidak terkena sinar matahari secara langsung.

“Yuk, kita masuk! Ibuku ada di dalam. Beliau biasanya menghabiskan waktu dengan menyulam.” Devan kemudian menggandeng tangan Nadya menuju pintu utama rumahnya.

Tok...tok...tok.

Cukup lama mereka berdiri di depan pintu utama, menunggu pintu itu dibuka oleh penghuni rumah. Tak lama terdengar suara anak kunci sedang digerakkan dari dalam. Lalu tak lama pintu itu terbuka dan menampakkan sosok wanita paruh baya dengan kacamata berte
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status