Share

14. Pagi Yang Buruk

"Pagi, Yah, Bun," sapa Almera mencium pipi kedua orang tuanya yang sudah duduk tenang di meja makan.

"Pagi juga, Sayang," balas Bunda Tina.

"Pagi, Calon manten," balas Ayah Grisham menggoda.

Almera memberenggut kesal. Baru saja dia lupa akan pertunangan semalam, sekarang Ayah dengan santainya mengingatkan. Semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena terus memikirkan bagaimana nasibnya ke depan. Dia selalu terbayang bagaimana jadinya jika dia menikah dan satu rumah dengan lelaki seperti Romeo. Dia juga memikirkan bagaimana dengan tambatan hatinya? Padahal dia sangat menyukai Farrel.

"Jangan digoda dong, Yah. Lihat tuh bibirnya sudah seperti bebek," ledek Bunda Tina terkekeh geli.

"Bunda," rengek Almera.

"Lebih baik kita makan daripada kalian goda Al terus, enggak akan kenyang," lanjut Almera.

"Iya, kamu mau makan apa?" tanya Bunda Tina.

Almera menyodorkan piringnya. "Nasi goreng."

Lalu Bunda Tina mengambil piring

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status