Share

Rani Pingsan.

Talak bab 172.

Rani menatap jam di dinding kamarnya. Sudah hampir tengah malam tapi Sean belum kembali juga, kemana dia pergi saat ingin menenangkan diri. Klub untuk minum alkohol, itu tidak mungkin karena Sean bukan peminum, tapi kemana dia pergi. Rani bertanya dalam hatinya.

Saat sedang gelisah dia mendengar suara orang membuka pintu kamar, dia segera menutup mata dan pura-pura tidur. Tak lama dia merasa ada seseorang menaiki tempat tidur, dari aromanya jelas itu Sean tapi dia juga mengendus aroma keringat yang sangat jelas di hidungnya.

"Lebih baik kau pergi mandi dulu. Aroma tubuhmu tercium begitu jelas, aku mual menciumnya." Tanpa menatap sang suami Rani memilih keluar dari kamar. Otaknya kembali berpikiran buruk, apakah bisa seseorang mengunjungi narapidana dan bercinta di penjara.

Kaki Rani gemetar membayangkan yang tidak-tidak. Setelah berusaha berjalan menuju ke dapur, dia segera terduduk di kursi dan meletakkan kepala di meja. Perutnya terasa mual membuatnya semakin lemas.

Winarsih_wina

Baca juga cerita ini: 1. Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya. 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku. 3. Maaf, Aku Pantang Cerai 4. Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu. Happy reading and bantu vote ya guys. terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
Sean Sean lucunya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status