Share

Ketika hati sudah tertutup dendam.

Sepanjang perjalanan menuju bandara baik Meysa dan Anton diam membisu. Anton sedang bergulat dengan batinnya setelah pembicaraannya dengan Andaru. Sedangkan Meysa masih menunggu Anton mengakui salah karena telah mengkhianatinya.

Sarah yang duduk di kursi penumpang samping sopir hanya bisa menghela nafas sambil menatap ponselnya yang sejak tadi terus berdering. Pesan dan penggilan silih berganti akibat ulah dari bosnya yang sekarang duduk tenang di kursi belakang.

Tak menunggu sampai besok, foto serta video Meysa mengamuk di loby kantor Pradipta group sudah menduduki toping tranding di beberapa media sosial. Dalam hati Sarah tak henti mengumpat dan mengucap sumpah serapah untuk bosnya itu.

"Astaga,," pekik Sarah frustasi setelah membaca sebuah pesan yang masuk kedalam ponselnya. "Lama-lama kamu bisa kehilangan semuanya Sya," sambungnya lantas menoleh ke belakang.

"Video kamu mengamuk di kantor Pradipta group sudah jadi tranding utama siang ini."

Meysa melirik Sarah, "Ck,,,, jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status