Share

Penyesalan dan permintaan maaf Anggada.

"Kenapa?" Satu alis Andaru terangkat. Curiga, kata yang tepat untuk menggambarkan ekspresi dan tatapan mata Andaru saat ini. "Apa lagi sekarang siasat Anda? Sudah saya ingatkan, jangan coba-coba lagi menyentuhnya. Atau Anda akan lihat sendiri akibatnya."

Setelah semua yang telah dilakukan Anggada selama ini, bagaimana mungkin dirinya bisa percaya dengan ucapan Pria itu. Manusia sombong yang tidak pernah mau menerima kekalahan.

Bukankah sangat mustahil sekali kalimat 'Maaf' keluar dari mulut pria yang selama hidupnya tak pernah mau mengakui kesalahannya?

"Opa benar-benar menyesal telah menyakiti Aisyah. Jika bisa bertemu lagi Opa ingin meminta maaf."

"Bukannya beberapa hari yang lalu Anda sudah mendatangi rumah Aisyah? Jika menyesal harusnya Anda tidak pernah mendatanginya," sungut Andaru marah.

Andaru sangat kesal saat mendengar kabar dari anak buahnya jika kakeknya itu mendatangi kediaman calon istrinya. Apalagi menurut informasi anak buah Anggada sempat memaksa masuk sehingga t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status