Share

Bab.37

"Maaf Mbak Aisha...maksud saya, apakah sudah yakin dengan calon suami Mbak? bukannya saya mau ikut campur, tetapi jangan sampai kejadian sebelumnya terulang lagi!" ucap Umi Mus menjelaskan maksud dari pertanyaannya.

Aku tersenyum kecut. Dalam hati merasa sedikit kecewa, karena Umi Mus terkesan ikut campur dengan urusan pribadiku. Mungkin maksud beliau baik, namun tetap saja sedikit kurang suka jika ada orang lain yang mencampuri urusan pribadiku.

Jangankan orang lain, Mas Akbar kakak kandung saja tidak suka mencampuri urusan pribadiku.

"Itu sebabnya saya dan calon suami saya masih dalam tahap pengenalan satu sama lain, Umi. Saya percaya dengan takdir Allah. Jika memang berjodoh, seberat apapun halangan dan rintangannya, kami pasti akan dipersatukan. Begitu juga sebaliknya!" timpalku membalas ucapan Umi Mus.

Aku menatap sekilas ke arah Ustaz Azam, wajahnya terlihat kikuk. Mungkin beliau merasa tidak enak dengan sikap istrinya yang terkesan mencampuri urusan pribadi orang lain.

"Mbak Ais
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status