Share

GELI, MAS

Megan menepis tangan Ethan lalu mengusap pipinya yang terasa sakit. Giliran Megan yang mengulurkan tangannya ingin mencubit pipi Ethan. Tetapi pria itu sudah lebih dulu menghindar.

“Sudah. Siap-siap sana. Kita ke mall,” ajak Ethan sambil menepuk kedua pundak Megan.

“Siap-siap apalagi? Aku begini aja. Nggak ada tas, sandal, HP juga nggak tahu dimana,” ucap Megan lalu berjalan mendekati meja.

“Ini sarapanmu belum habis, mas. Habiskan dulu. Mubazir kalau nggak habis. Kamu tahu nggak kalau aku di rumah itu hampir nggak pernah bisa sarapan. Sehari-hari cuma cukup makan dua kali saja,” nasehat Megan seolah tidak cukup makan itu adalah hal yang biasa baginya.

Ethan tertegun mendengar pengakuan Megan. Manik mata gelapnya terus mengikuti kemanapun Megan melangkah. Saat itu Ethan baru menyadari besarnya jarak antara dirinya dengan Megan. Kekhawatiran mereka tentang kehidupan sangat bertolak belakang. Disaat Megan memikirkan tentang makanan untuk hari ini, Ethan justru memikirkan tentang kepuasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status