Share

Bahagia

Bu Wendah pun pergi dari ruangan tersebut, Roy mengusap wajahnya dengan kasar. “Ada-ada aja,”, kesal Roy.

Roy pun kembali melancarkan tugasnya untuk membuat proposal yang sempat tertunda, karena hari pernikahan nya membuat dia tidak sempat membuat proposal tersebut.

Tiga jam waktu berlalu, Roy sudah selesai membuat proposal yang akan di setor. Dia meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat pegal, melirik jam tangan menujukkan pukul enam sore.

“Aku harus pulang, sudah lewat,” gumam Roy. Dia membereskan barang-barang diatas meja. Lalu dengan cepat keluar dari ruangan, dan tak lupa untuk mengunci pintu.

Roy menutup seluruh pintu ruangan, dan mengunci pintu utama di kantor. Dia hendak masuk ke mobil, namun pandanganya tertuju kepda sebuah mall baru di depan kantornya.

Timbul niat Roy untuk memasuki mall tersebut, tanpa pikir panjang ia masuk ke mal. Melihat baju branded yang sangat indah, membuat dia ingin Reva memakainya.

“Jika Reva yang memakai, mungkin akan terlihat sangat cant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status