Butuh waktu 2 jam untuk sampai ke kota, bis sudah berhenti membuat Reva membuka kedua matanya.“Berapa bang?” tanya Reva, sambil mengeluarkan beberapa uang.“100 RB saja.” Reva pun membayarnya, bis sudah pergi dari hadapan dirinya. Dan sekarang dia harus bisa mencari tukang ojek di sekitaran sini, karena dia jauh dari alamat yang akan dituju oleh Reva.Reva duduk sebentar di bawah pohon rindang, dia untuk memastikan dimana dirinya berada.“Oke, berati sedikit lagi aku bakal bertemu dengan Roy.” Reva tersenyum dengan senang, dia pun memasukan ponselnya kembali kedalam tas. Tapi awalnya Reva sedikit bingung, dimana harus dia menemui Roy. Tidak mungkin dia datang ke kantor, hanya untuk mencari Roy sungguh malu dirinya datang ke kantor lagi. Setelah Memaksa resig dan sekarang datang kembali sungguh malu ddirinyaReva diam sejenak, Sebelum akhirnya dia ingat jika Roy memiliki rumah singgah yang dulu pernah dia tempati, setelah keluar dari rumah. Reva pun akhirnya berniat Untuk ke sana.
Reva pun memutuskan untuk membuka gerbang tersebut, dan untungnya pintu gerbang tidak di kunci. “Kenapa suasananya sangat sepi sekali,” gumam Reva, ketika dia sudah memasuki halaman rumah singgah Roy, yang benar sanbat sepi. Seperti tidak ada tanda kehidupan sama sekali disana.Reva pun mendekati pintu utama, dia menghela nafasnya panjang sebelum akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu.Tok! Tok! Tok! “Assalamualaikum.”Hening! Tidak ada jawaban dari mana pun, membuat Reva kembali mengetuk pintu.Tok! Tok! Tok!“Permisi.” Masih tidak ada jawaban, Reva pun melihat dari jendela ternyata di dalam terlihat seperti tidak ada orang. Reva pun menghembuskan nafasnya dengan kasar, dia duduk di sebuah kursi kayu yang ada disana. “Lalu sekarang ini bagaimana? Aku kemari tidak bertemu dengan Roy, yakali aku harus pulang ke kampung lagi,” gerutu Reva dengan perasaan kesalnya, dia kira dia sudah sampai di rumah singgah akan dengan gampangnya bertemu degan Roy. Tapi ternyata dugaan diri
Reva pun membuka gerbang, namun baru saja dirinya membuka gerbang mobil hitam besar Berhenti di depan rumah Roy, membuat Reva senang karena Roy sudah pulang.Namun dugaan dirinya salah, dia kira itu adalah Roy tetapi pria asing, bertubuh tegap memakai pakaian serba hitam, dan wajahnya sangat menakutkan.Reva yang merasa dirinya berada dalam bahaya, dia laku membalikan badannya dan masuk kembali ke dalam halaman rumah.“Pergi!” bentak Reva, ketika pintu gerbang hendak dibuka paksa oleh mereka.Reva menjatuhkan semua barang-barangnya, dia berlari Memasuki halaman dan berniat untuk bersembunyi.“Tangkap dia!” perintah salah satu pria bertubuh tegap memakai kaca mata, kepada para anak buahnya. Hal ini justru membuat Reva menjadi semakin takut, akhirnya dia menemukan sebuah tong besar. Dia memasukan dirinya ke sana, dan berdoa jika mereka tidak menemukan Reva.“Dimana dia?”“Dia tidak mungkin akan kabur, dia pasti masih di daerah sini!”“Cari cepat, jangan sampai kalian kehilangan jejak d
Mike adalah musuh Roy sejak lama, Mike memiliki dendam kepada Roy dan sampai saat ini belum dia maafkan.Mike adalah seorang mafia, yang memiliki jaringan narkoba dan senjata ilegal. Semua tunduk kepadanya, Mike juga sangat sering membunuh orang tanpa sebab akibat.Mike dulu incaran polisi, namun sekarang dia berhasil merubah identitas membuat polisi susah mengenali dirinya.Orang-orang yang menculik Reva, adalah orang suruhan Mike. Mike tau jika Reva adalah hal yang bisa melemahkan Roy, maka dia menyuruh anak buah untuk mencari dimana pun Reva berada.Reva yang tadi dipaksa keluar dari mobil, dan menyeretnya masuk ke dalam sebuah gedung kosong. Reva benar pasrah, tentang apapun yang terjadi dengan dirinya. Dia juga tidak tahu, dimana letak kesalahan dirinya.“Bos, dia sudah berhasil saya tangkap,” ujar pria berkaca mata, ketika mereka sudah memasuki ruangan. Mike membalikan badannya, dan sangat senang melihat Reva di pegang oleh kedua anak buahnya.Mike tersenyum penuh arti, dia ber
Pria berkaca mata hitam menganggukan kepalanya. “Roy sudah berjalan kemari, dan di perjalanan juga aku suda mempersiapkan sesuatu untuk dirinya,” jelas pria itu membuat Mike tertawa senang.“Aku akan melihat bagaimana perjuangan Roy, demi mendapatkan pujaan hatinya!” kekeh Mike.Lain halnya dengan Roy, yang kini sedang di perjalanan menuju alamat dimana Reva berada. Sejak tadi Roy tak henti berkomat Kamit, agar tidak terjadi sesuatu kepada Reva.Namun baru saja Roy mengambil jalan pintas, dari kejauhan terlihat beberapa pria berbaju hitam menghadang jalan tersebut.Roy berdecak dengan kesal, dia lalu memberhentikan mobilnya dan turun untuk melihat siapa pria tersebut.Roy terkekeh, melihat beberapa pria berbaju hitam sudah pasti Roy tahu siapa mereka.“Dimana bos kalian? Gak punya rencana sampai memakai umpan segala?” ejek Roy, berhasil membuat anak buah Mike menggeram kesal.Bugh!Roy yang belum siap menerima pukulan, sedikit terhuyung ke belakang. Roy pun membalas pukulan tersebut t
Reva menggeram kesal, ketika Mike terus berbicara tentang Roy. Entah kenapa Roy sangat tidak suka melihat Mike seperti merendahkan Roy.“Kenapa kau begitu dendam dengan Roy?” Sela Reva, di sela-sela ucapan Mike.Hahaha!Mike tertawa dengan kencang, tapi tertawa dengan perasaan yang berbeda. Entah kenapa Reva dan Mila merasa takut, dengan Mike yang tertawa “Aku dendam, karena Roy selalu saja menghancurkan semua rencanaku!” Mike memalingkan wajahnya, dia membalikkan badan memasukkan kedua tangannya ke kantong celananya.“Dan sekarang aku akan membalaskan semuanya!”Nafas Reva menggebu, dia sungguh ingin teriak sekarang. “Tapi kenapa kau justru menyekap diriku di sini? Aku bahkan tidak tahu apa masalah kalian!”“Udah, jangan di lawan!” bisik Mila, namun tak dihiraukan oleh Reva.Mendengar ucapan Reva, membuat Mike kembali membalikan badannya. Dia menatap Reva dengan tatapan yang tajam.Reva meneguk slavianya, ketika Mike terus menatap dirinya dengan tatapan yang sangat tajam.“Kau tahu
Reva melebarkan matanya, tidak percaya dengan aksi yang dilakukan oleh Roy. Membuang uang, hanya untuk menebus dirinya?Mike mengambil kartu tersebut. “Bukan ini saja Roy, sebuah syarat utama harus kau lengkapi.”Roy mengepalkan tangannya dengan kesal, sungguh Mike membuat dirinya naik darah. Dia kira setelah uang yang diberikan cukup banyak, akan membuat Mike diam namun sekarang dia membutuhkan sebuah syarat.Roy mendekat kepada Mike, dia menatap Mike dan Mike menatap dirinya juga.“Apa syaratnya?”“Berikan aku perizinan senjata ilegal, yang akan ku keluarkan nanti.”Roy diam membisu, ketika mendengar syarat yang diajukan oleh Mike. Sementara Mike menatap raut wajah Roy yang sangat tidak bisa ditebak bagaimana.“Kenapa diam? Kau tidak mau membantuku?” Mike berkata seolah dirnya merasa tersakiti, Roy sudah mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya sudah mengeras ingin sekali dia menghantam pria di hadapannya ini.“Kenapa kau begitu penting dengan senjata ilegal? Lalu jika aku memberikan
Reva justru kaget mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Roy, dia sangat yakin jika Roy terpaksa melakukan itu semua hanya demi dirinya.Prok!prok!prok!Mike bertepuk tangan dengan senang, dia mengulurkan tangannya kehadapan Roy. “Deal? Akan memberikanku surat izin?”Roy masih menimbang, namun melihat Reva menatap dirinya penuh harap dia menjabat tangan Mike.“Deal!”Roy dan Mike melepaskan jabatan tangannya. Mike menatap Mila yang masih menatap dirinya dengan kaget. “Mila, lepaskan dia!" Mila pun melepaskan tali yang mengikat di sekuruh tubuh Reva, Reva menghembuskan nafasnya dengan lega akhirnya tali itu bisa terlepas dari tubuhnya.Reva dengan cepat mendekati Roy, Mike masih menatap tajam kearah Roy. “Aku tunggu surat izinmu, dan jika kau mengingkari jangan harap kau bisa tenang lagi!" ujar Mike memberi peringatan kepada Roy.Roy menganggukan kepalanya dengan mantap. “Aku tidak pernah munafik dengan perkataanku sendiri, besok aku akan membawakan untukmu.” Ujar Roy sebelum Roy perg