Share

Kesambet

Wanita tua itu tak menjawab dan malah tersenyum. Namun, saat sadar ada yang berbeda dari uminya itu, Alif melebarkan mata.

“Kamu kenapa lama sekali?” Wanita itu mengusap dada pria yang mengenakan jaket kulit dan belum lama turun dari motornya.

“Siapa kamu?!”

“Kamu pasti dingin.” Saat tersenyum, wajah tua uminya Alif berubah perlahan. Wajah cantik dan muda yang ia kenali.

Mata Alif semakin lebar dari sebelumnya. “Mbak Maya?”

“Bukannya Ustaz sudah menerima pesan dari saya?” tanya wanita itu dengan senyum menawan pria depannya. Karenanya mata Alif meredup. Ia seolah tersihir oleh senyum Sarah yang memabukkan.

“Ya?”

“Tolong temani saya.” Suara lembut Maya kembali terdengar seperti hipnotis yang membawa pria itu berjalan mengikutinya.

“Alif!” teriak Umi kala wanita itu hendak menutup pintu yang sedari tadi terbuka. Dia pikir Affan hanya datang sebentar, tapi sang adik malah menahannya, karena sepertinya telah terjadi sesuatu.

Namun, Alif tak juga sadar, hingga umi yang merasa ada hal tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Saran saya untuk kakak Author : Sebelum final meng update BAB selanjutnya, alangkah baiknya dibaca dulu oleh kakak Author, karena disini banyak kekeliruan dalam menyebutkan nama tokohnya. Jika kakak Author saja bingung karena mungkin kebanyakan tokoh, apalagi kita-kita yang membaca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status