Share

Jangan Lemah!

“Ustaz!” Baru saja akan melangkah ke luar, seseorang menghentikannya.

Alif menoleh, saat itu, Tomy dan ibunya berjalan mendekat ke arahnya. “Loh Bu, Mas Tomy? Assalamualaikum. Kok ada di sini?”

“Waalaikum salam. Ah, ya Mas. Ini lho Ibu minta ditemani buat datangin Mas Affan katanya mau beri pelajaran dekat –dekat dengan mantannya yang pelakor!” ceplos Tomy, yang dasarnya adalah pemuda yang ceplas –ceplos.

“Hus! Lambemu ini!” Ibu Tomy menyikut anaknya yang bicara tanpa saringan. Walau ucapannya benar, hal itu membuatnya malu di depan pemuda yang dihormatinya tersebut.

“Ah.” Alif mengangkat kepalanya. Seolah baru tahu tentang Affan, Maya dan ibunya Tomy ini.

Mereka pasti tak terima Affan menjalin hubungan dengan wanita lain. Dan berpikir jahat kalau Maya adalah sebab kematian Sarah.

“Auh.” Tomy mengaduh.

“Kamu ini Tom!” Ibunya masih kesal.

“Oalah, jangan khawatir Bu, mereka tidak ada hubungan apa –apa.” Alif mengucap meski tak yakin. Dia mana tahu apa kegiatan Affan dan Maya di belaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status