Share

BAGIAN 21

Aku sampai di depan rumah Kamila, kulihat Kamila membawa sepiring makanan dan memberikannya pada salah satu pelanggan disana. Aku jadi ragu dan malu untuk menghampirinya, apa aku harus memberanikan diri?

Back to Kamila:

Pikiranku kacau namun aku memaksakan diri untuk melayani pelanggan walau sudah ibu larang. Lagi-lagi aku melawan larangannya, namun kali ini demi kebaikan, aku tak tega jika hanya ibu yang bekerja sendirian.

Jadi aku memutuskan untuk membantunya, aku mengantarkan piring berisikan nasi dan lauk berikut air minumnya pada pelanggan yang memesan.

Ketika keluar untuk mengantarnya, aku melihat seorang pria yang tak asing bagiku tengah berdiri tak jauh dari rumah. 

Aku segera meletakkan pesanan lalu kembali ke dapur, aku menggebrak meja dapur dengan sangat marah.

" Mengapa aku harus melihat dia!? " 

Mendengar namanya saja membuatku muak, apalagi melihat wajahnya. 

Kenangan pah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status