Di bawah pohon besar yang terletak di area kacau dengan genangan darah dan material reruntuhan di sekitarnya, tampak seorang pemuda lusuh sedang terduduk dengan tampilan wajah serius seolah sedang berpikir sesuatu hal yang rumit.Pemuda itu begitu berpikir saat dia mengerutkan jidatnya dan juga menyipitkan matanya.“Apakah hanya pikiranku saja atau memang ada yang aneh dengan kota ini?” tanya Surya sedikit khawatir.Surya yang telah di serang saat sebelumnya jelas merasakan hawa yang tidak bersahabat di tempat ini.Terlebih lagi ada pertanyaan yang mengganjal di hatinya sekarang.“Bagaimana bisa sosok pemuda naif seperti itu memegang benda yang bahkan bisa menjadi pembunuhan massal bagi satu kota seperti itu?” tanya Surya bingung.Jelas bahwa pemuda itu bukan orang biasa, namun bagaimana caranya agar dia mendapatkan benda itulah yang menjadi misterinya.Surya berpikir, jika benda itu bisa dengan mudah di pegang oleh pemuda yang disebut lima jenius saja, bukankah akan banyak kota yang
Di bawah pohon besar, seorang pemuda kini tengah duduk dengan nyaman seolah berada di pemandian air panas.“Ahhhh tampaknya memang benih rimau bisa membuat tubuhku menjadi jauh lebih baik.” Kata Surya paham.Namun meskipun terlihat paham, pemuda itu masih belum jelas dengan apa yang sebenarnya dilakukan benihnya itu pada tubuhnya. Yang dia tahu hanyalah benih itu membantu tubuhnya untuk segera kembali pulih seperti sebelumnya.Karena merasa sudah cukup dengan pengamatan anehnya, Surya mulai memberhentikan utas kuning transparan itu untuk terus bisa berselancar di bawah tubuhnya.Setelah sosok itu melihat bahwa utas kuning transparan itu sudah benar-benar berhenti, dia mulai sekali lagi menatap ke arah teko sambil bergumam pelan.“Wessewessewewseeasas.” Dengan ini Surya terus membaca mantra.Setelah Surya melantunkan mantra-mantra aneh sekali lagi, teko gelap yang ada di titik benihnya kemudian bergetar, sebelum akhirnya memuntahkan utas berwarna merah transparan.Jelas bahwa itu adala
Di bawah pohon yang tampak kokoh, terlihat seorang pemuda tengah bermeditasi dengan begitu nyaman di bawahnya. Sosok pertapa muda itu adalah Surya, dia telah dengan susah payah mengembalikan kondisi tubuhnya untuk bisa menjadi seperti semula. Sudah dua jam sosok pemuda itu duduk, namun belum ada tanda-tanda sedikitpun darinya untuk mulai beranjak. Di saat pemuda itu tengah asik menikmati meditasinya, pemuda itu tak sadar bahwa tubuhnya sudah berubah menjadi bentuk yang lain. Meski bentuk tubuh surya itu telah berubah, namun struktur dari kerangka tubuh pemuda itu tetap sama dan tidak mengalami sebuah perubahan ekstrim. Tampilan pemuda itu terlihat seperti orang yang sedang menggunakan baju ketat dari kulit hewan eksotis sekarang. Hal ini bisa terjadi karena kulitnya benar-benar digantikan oleh sisik berwarna putih mengkilap yang tampil layaknya kristal mahal. Untung saja tempat itu kosong sekarang, selain karena kelompok orang sebelumnya sudah kembali ke tempat mereka berniat u
kekhawatiran paruh bayaPagi hari, Surya tampak masih tertidur dengan lelap di kasur penginapan miliknya. Cahaya matahari pagi yang menyilaukan akhirnya merembes ke dalam ruangan ketika memaksa masuk dari sela-sela jendela yang ada di ruangan.Setelah beberapa saat disinari oleh cahaya menyilaukan itu, pemuda tegap yang tertidur dengan nyaman itu pun akhirnya terganggu dan menjadi terjaga dari tidurnya.Dengan ini pemuda itu hanya bisa membuka matanya dengan malas saat merasakan silau yang menembus kulit dari kelopak matanya.Pemuda itu tampak diam sebentar seolah tengah mengumpulkan nyawanya sehabis perang panjang yang melelahkan.Setelah berdiam diri beberapa waktu, sosok pemuda itu akhirnya mulai bangkit mendudukkan dirinya dan kemudian bersandar pada tembok yang ada di belakangnya. selanjutnya Pemuda itu mulai menggeliat dengan aneh saat sejumlah suara patahan kayu terdengar renyah di tempat itu.“Krack... krack... krack...”Setelah suara itu berhenti, sosok pemuda itu mulai meng
Di salah satu sudut yang ada di ruang tamu penginapan, Surya sedang mengerutkan keningnya begitu banyak ketika melihat tampilan penginapan yang sangat sibuk dengan banyak orang di dalamnya.Setelah melihat kerumunan, Surya langsung saja memikirkan tentang penyerangan dan juga alam kecil yang mungkin menjadi sebab banyaknya orang di tempat ini. dengan ini Surya menjadi maklum karenanya.Setelah itu semua, Surya kemudian melanjutkan perjalanan dengan ringan ke satu arah.Saat Surya sedang berjalan, entah mengapa dia terus saja ditabrak oleh orang banyak. Surya yang terganggu dengan hal ini hanya bisa memaklumi ketika dia berpikir bahwa semua tabrakan itu terjadi karena penginapan yang menjadi terlalu ramai sekarang.Setelah cukup lama menerima tabrakan yang ringan, pemuda tegap itu akhirnya tertabrak begitu buruk oleh seseorang. Dengan ini Surya membalikan badannya hanya untuk melihat kondisi pihak lain.Setelah Surya membalik badannya, pemuda itu bisa melihat seorang berusia dua puluh
Di area meja makan salah satu penginapan yang ada di kota Bukit curam, tampak kelompok dari perguruan belati bengkok tengah berdiskusi satu sama lain dalam suasana hati yang kurang baik. Mereka tampak mengerutkan wajah dengan kusut saat duduk menatap tidak selera ke arah sejumlah makanan yang ada di hadapan mereka. Sementara kelompok orang itu tengah tampil dengan wajah menekuk, Surya malah melihat ke arah itu dengan tampilan terkejut. “Apakah aku salah dengar?” “Ada apa dengan orang orang bodoh ini?” tanya Surya merasa tidak percaya. Sebelumnya, Surya yang sudah keluar dari kamarnya mulai bergerak menuju ke meja ini untuk melihat kelompok orang yang datang bersamanya ke kota ini. dia ingin bersuka cita bersama mereka pada awalnya. Namun setelah pemuda itu mengetahui apa yang tengah dikhawatirkan kelompok itu, dia hanya bisa menjadi skeptis dia buatnya. Orang-orang itu cemas karena Surya belum kembali menurut mereka, namun yang sebenarnya terjadi malah Surya kini sedang menatap
“Arghhh ini begitu memuakkan!” teriak seorang sosok yang terhimpit di antara orang-orang. Tempat itu begitu sibuk sekarang setelah setiap orang yang menginap mulai bangun dan menginginkan sarapan mereka. Hal ini jelas merupakan sebuah masalah bagi kebanyakan orang yang menginap di tempat itu. Orang biasa saja kesulitan, apalagi Surya yang kini berada dalam keadaan yang tidak terlihat. Dia terus saja ditabrak begitu buruk oleh orang sekitar yang sedang dalam keadaan buru-buru. Orang-orang yang menabraknya juga menjadi kesal pada awalnya, namun mereka hanya bisa menyimpan kekesalan itu saat melihat bahwa tak ada apa-apa di hadapan mereka. Dengan hal ini kelompok orang yang telah menabrak Surya hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri karena berhalusinasi akibat tekanan mental yang mereka dapatkan setelah kehancuran berbagai tempat di kota. Sementara itu, Surya sendiri tidak menghiraukan kelompok orang itu dan terus saja bergegas menuju kamarnya secepat mungkin. Dia sudah tidak ta
Di sebuah ruangan biasa yang ada di penginapan kota Bukit curam, tampak seorang pemuda tegap tengah duduk dengan khusyuk saat menampilkan posisi lotus yang sederhana.Wajah sosok itu begitu merah saat senyuman girang tergambar dengan luas di wajahnya.“Ahahah seperti ini ternyata!” teriak pemuda itu beberapa saat selanjutnya.Pemuda yang begitu girang itu adalah Surya, dia baru saja di pusingkan dengan dirinya yang tiba-tiba saja menjadi hilang seolah telah menjadi hantu menyeramkan dalam waktu semalam.Pada awalnya pemuda itu hanya bisa terus kesal dan mengeluh, namun setelah menjalankan apa yang ada di kepalanya, sosok itu akhirnya bisa mengetahui apa yang telah terjadi sebenarnya.Saat pemuda itu berada di dalam posisi lotus, dia bisa dengan mudah merasakan bahwa energi benih biru miliknya telah menjadi kacau di setiap sudut yang ada di tubuhnya.Hal ini sangat mirip dengan kejadian sebelumnya saat Surya terjebak di dalam tubuh harimau gendut miliknya, energi dari benih rimuanya ju