Di sebuah area lapang yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah menatap dengan ngeri menuju ke satu arah. Arah yang kelompok itu perhatikan dengan begitu seksama sekarang adalah arah di mana seorang gadis cantik sedang berdiri dengan lemas. Sosok gadis itu tampak begitu layu saat tubuhnya goyah hampir jatuh ke tanah. Sementara sosok gadis itu tampil buruk, dua buah telapak tangan besar yang terbuat dari batu melesat dengan cepat menuju ke arahnya. Serangan ini merupakan serangan yang telah di kirim Abar beberapa saat sebelumnya. Melihat dari fluktuasi serangan dua telapak tangan beruang besar itu, orang di sekitar menjadi sedikit ngeri dibuatnya. Selain karena sosok yang di serang merupakan gadis dalam kondisi lemah, serangan itu sendiri memiliki energi kuat yang bahkan akan menghancurkan orang yang masih sehat ketika berada dalam kondisi puncaknya. Dengan ini serangan itu terus saja berjalan ke arah sosok gadis itu dengan sangat cepat. Nova yang melihat lint
Di sebuah area luas yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah menutup telinganya dengan begitu susah payah.Kelompok orang itu menjadi seperti ini akibat teriakan sosok pemuda yang tampil seperti raungan harimau sang raja hutan.Sosok yang meraung itu tidak lain adalah Surya, dia tampil begitu tirani saat berdiri dengan tegap di atas Pralaya pedang hitam miliknya.Setelah raungan besar itu berhenti, sekelompok orang hanya bisa menjadi bersyukur. Jelas mereka begitu takut bahwa gendang telinga mereka akan hancur sekarang.Sementara itu, sosok Abar yang telah lama khawatir hanya bisa menjadi cemas di buatnya. Dia sudah benar-benar tidak sanggup lagi bertarung mengingat tubuhnya yang sedang terluka parah sekarang.Di saat sekelompok orang melihat Surya dengan tampilan menyembah, sebuah suara sendawa besar mulai muncul di tengah-tengah kerumunan.“AKKKKKKKK!”Suara sendawa ini bahkan lebih menggetarkan telinga daripada suara raungan sebelumnya.Dengan ini kelompok orang
Di sebuah jalan yang ada di Kota Bukit curam, tampak seorang anak muda berlari cepat menuju ke satu arah.Pemuda itu tampil begitu buruk saat berlari dengan tidak seimbang menuju ke satu arah. bahkan sangking tidak seimbangnya pemuda itu, Surya terus saja menabrak beberapa orang yang ada di sekitar.Meskipun begitu, Surya yang merupakan sosok pemuda mabuk itu terus saja melanjutkan pelariannya.Dia sama sekali tidak peduli dengan tubuhnya dan orang di sekitar karena jelas bahwa dia terlambat untuk janji yang telah dibuatnyaHal ini terus saja berlanjut sampai-sampai dia menabrak seorang kakek yang sedang menggendong beberapa kayu di punggungnyaKakek itu terjatuh dengan tampilan tersungkur ke tanah. Saat itu juga, kakak itu marah ke arah Surya.“Hey nak bisakah kau berhati-hati!”Merasa tidak enak pada orang tua itu, surya langsung saja meraih tangan pihak lain untuk membantu kakek itu bangkit.Saat sosok itu mulai bankit ketika dibantu oleh Surya, kakek itu hanya bisa marah dan juga
Di sudut pinggir kerumunan, seorang pemuda mabuk sedang menatap ke arah tengah dengan begitu bahagia.Pemuda itu tidak pernah percaya bahwa sosok Abar bisa dengan begitu mudah dikalahkan oleh gadis yang dia kenal.Pemuda itu samar-samar mulai bertanya tentang pihak lain.“Apakah memang sebagus itu benih milik keluarganya?” tanya Surya ragu saat mencoba untuk mengingat.Namun setelah beberapa saat berpikir, Surya sama sekali tidak menjumpai apa-apa.Karena dia juga tidak peduli, Surya terus saja melanjutkan menonton pertunjukan yang ada di hadapannya.Pemuda itu terus menjadi tambah semangat seiring berjalannya waktu, dia bahkan ingin mentraktir Nova karena keberanian dan juga kemampuannya.Surya terus saja melihat dan menjadi kagum saat belahan besar muncul di tanah. Dia benar-benar memandang gadis itu dengan tampilan yang berbeda sekarang.Namun selang beberapa saat Surya dan kelompok orang di sekitar bahagia, seorang sosok yang tak diinginkan kelompok orang pun tiba-tiba munculSoso
“GRULLIRLURLU”Suara yang bising mulai terdengar ketika kepala beruang raksasa mengambang di udara. Kepala itu tampil begitu tirani saat mengeluarkan aura hitam pekat yang terpancar darinya.Kepala beruang itu terlihat kokoh saat setiap sisinya dilapisi oleh lapisan batuan dan juga tanah yang kaku. Kepala beruang kokoh itu tampak begitu realistis saat gigi-gigi tajamnya mencuat ke permukaan. Ditambah dengan mata merah menyala yang ditampilkan olehnya, hanya menambah kesan menyeramkan dari sosok kepala beruang itu.Kelompok orang di sekitar yang melihat hal ini menjadi terdiam banyak setelahnya.Hampir dari semua orang yang ada di sekitar pernah melihat tampilan beruang itu pada saat sebelumnya, namun sepertinya beruang kali ini jauh lebih tirani dari apa yang mereka ingat.Dengan ini kelompok itu hanya bisa terus menatap tak ingin ketinggalan untuk menyaksikan.Sementara itu, Abar yang merupakan sosok pembuat kepala beruang besar itu malah tengah menunjukan ekspresi buruk di wajahnya.
“Swhos!”Sebuah suara semburan angin mulai terdengar pelan di tempat itu, saat seorang pemuda tampak menerjang ke satu arah dengan tidak seimbang.Sosok layu itu tampak memegang pedang hitam mencoba untuk menebas leher pihak lain yang berjarak tak begitu jauh darinya.“Sing!”Pedang bocah itu langsung saja menebas dengan ringan saat dia sudah berada di jarak serangan.Abar yang menjadi sosok di serang hanya bisa menarik sejumlah batu yang masih ada di sekitarnya, batu batu itu begitu koko saat bergesekan dengan pedang milik surya. Dengan itu lah suara yang membuat gigi sejumlah orang menjadi ngilu itu akibat suara yang ditimbulkan oleh serangannya.Dengan gesekan itu, sejumlah percikan api pun mulai keluar darinya. Abar yang tak ingin terus ditekan oleh pihak lain hanya bisa mundur sambil mempertahankan posisi untuk terus menyerang.Pemuda itu menggunakan batu di sekitar sebagai proyektil untuk dilemparkan ke arah Surya.Batu-batu itu seperti anak panah yang telah dilemparkan dengan k
Di sebuah area lapang yang kacau, sekelompok orang tengah memutar kepala mereka dengan perlahan menuju ke satu arah.Kelompok itu begitu gemetar saat memantapkan niat mereka untuk melihat ke arah yang tidak jauh dari mereka.Setelah beberapa saat berkonflik, kelompok itu akhirnya bisa dengan jelas melihat ke arah Surya.Saat kelompok itu melihat, mereka hanya bisa menjadi menganga di buatnya.Jelas bahwa kelompok itu sedang terkejut sekarang.Di sisi lain, Surya yang merupakan sosok yang menyerang juga menjadi terkejut saat melihat ke arah sosok yang ada di hadapannya.Bagaimana Surya tidak terkejut, hal yang Surya lihat kali ini bukanlah kepala yang terlepas dari badannya lalu berdarah-darah. Namun hal yang Surya lihat adalah seorang pemuda akrab yang sedang memegang pedang hitam miliknya.“Luruih!” kata Surya spontan.Sosok yang memegang pedang Surya itu sudah begitu tenang sebelumnya, namun ketika mendengar pihak lain menggumamkan namanya, dia hanya bisa ikut terkejut sama seperti
“Arghhhh sial! Kemana anak bodoh itu pergi!” Sebuah teriakan penuh amarah mulai terdengar di area itu.Dengan ini sekelompok orang yang tidak fokus sebelumnya mulai melihat ke satu arah.Kelompok orang di sekitar menebak dengan penasaran saat mendengar suara Surya.Dan benar saja, ketika kelompok orang di sekitar mulai menoleh, mereka bisa menemukan seseorang yang hilang.Jelas bahwa sosok yang hilang itu adalah Abar.“Sial kemana anak itu pergi?”“Bukankah dia menjadi pengecut sekarang? Aku pikir dia terlalu penuh dengah harga diri melihat semua hal yang telah diperbuatnya” kata seseorang dengan tampilan heran.“Apa gunanya harga diri jika kau mati?” keluh seseorang lain dengan realistis.Dengan ini kelompok orang di sekitar mulai perlahan menghilangkan keluhan mereka.Ketika kelompok orang sekitar sudah sedikit tenang, kini waktunya Surya lah yang berteriak dengan keras.“Arrgghh sial! Aku sudah begitu susah payah mengeluarkan banyak energi hanya untuk omong kosong ini!” teriak Sur