Share

Dari Hati ke Hati

Kami saling mendiamkan sejak tiga puluh menit yang lalu. Sibuk dengan pikiran masing-masing dan kecanggungan satu sama lain. 

Aku melirik Riska berulang kali, lalu menunduk malu ketika hendak memulai pembicaraan. Dia sendiri sejak tadi sibuk memainkan jemari. 

"Mas ... apa kabar?"

Akhirnya dia yang memulai pembicaraan. 

"Alhamdulillah sehat. Kamu?"

"Sehat juga."

"Gimana rasanya jadi istri orang?"

Aku menutup mulut saat kelepasan bicara. Kulihat Riska tersentak sesaat lalu mengulum senyum. Ingin kucubit pipinya yang merona, tetapi urung karena sadar bahwa kami sudah bukan mahram. 

"Jadi istri di mana-mana ya sama aja. Cuma ... suaminya aja yang beda," jawab Riska. 

"Dia baik?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status