Share

Tidur Panjang

"Kamu yakin baik-baik saja?"

Mia yang sejak memasuki mobil hanya menatap keluar jendela, melirik pemuda di sisinya, menghela napas berat sebelum menyandarkan kepala pada bahu pria itu, tangannya segera tertaut di antara jemari Kaindra.

"Aku tidak baik pastinya. Bagaimana bisa baik kalau aku tidak bisa membalas perlakuan perempuan itu pada Lova dengan tanganku sendiri? Tapi, kata-kata Kak Arvin benar, aku harus merelakan semua yang terjadi kalau mau memulai hidup baru."

Tentu saja Mia marah, dia membenci Sera di setiap hembusan napas. Menyiksa wanita itu hingga mati perlahan tidak akan membuat ia puas atau meredakan amarahnya. Tapi, perkataan Arvin membuat wanita itu memilih melakukan sesuatu di luar kehendaknya.

Sera sangat terobsesi membuat Mia menderita. Kemarahan Mia hanya akan menjadikan Sera bahagia dan merasa berhasil menjadikan Mia sebagai mainan yang rusak, karena amarah adalah sumber penderitaan.

Demi mematahkan ekspektasi Sera, maka Mia mengatakan omong kosong seperti itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status