Share

25. Semua salah Sarah

“Hari ini nggak usah berangkat ya, Mas?” Sarah berkata. Ia sedang mengambil pakaian kotor milik Rafi di keranjang. Sedangkan suaminya itu masih berada di atas ranjang bergumul dengan selimutnya yang tebal.

Mentari pagi sudah terbit, sinarnya masuk ke celah jendela kaca yang masih tertutup gorden. Sudah pukul tujuh pagi, yang mana biasanya Rafi sudah bersiap untuk berangkat bekerja. Namun kini jangankan bekerja, malah laki-laki itu tak sanggup untuk berdiri. Kepalanya pusing, dahinya panas.

Ternyata benar dugaan Sarah. Ia dan Rafi memiliki kesamaan lainnya selain bangun tidur selalu lapar, yaitu alergi kehujanan. Suaminya itu demam, walau tadi malam sempat meminum obat, namun reaksi tubuh Rafi terhadap air hujan terlalu lemah. Sehingga obat yang sempat diminum tidak bekerja ampuh. Persis seperti Sarah.

“Mas, sarapan ya? Aku sudah buat sup bayam.”

Sarah pun mendekat, sebab Rafi sedari tadi diam saja tidak menyahut. Ia berdiri tepat di samping ranjang su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status