Share

Bab 28 - Gairah yang Telanjur Timbul

Barra melewati hari yang penuh kejutan. Berciuman untuk kedua kalinya dengan Gisca, lalu bertemu Saga, dan sekarang Riana tiba-tiba berada di depan rumahnya.

Seketika Barra jadi deg-degan. Riana tidak mungkin datang pada tengah malam tanpa alasan. Mendadak perasaannya jadi tak enak. Kira-kira apa yang akan kekasihnya itu bicarakan?

Barra tentu langsung mempersilakan Riana masuk. Sampai pada akhirnya mereka kini berada di ruang tamu, duduk di sofa dengan air mineral yang sudah tersaji di meja.

"Sayang, kenapa nggak bilang kalau mau ke sini?" tanya Barra merasa tak enak.

"Cek ponselmu aja, berapa kali aku menghubungimu dan dari jam berapa aku kirim chat."

Dari cara bicara Riana saja, Barra yakin kalau ada yang tidak beres.

Barra lalu memeriksa ponselnya yang memang di-silent. "Astaga maaf, Sayang. Jadi kamu hampir tiga jam di sini?"

"Begitulah."

"Ada apa?" tanya Barra kemudian. "Apa yang ingin kamu bicarakan sampai rela menungguku berjam-jam? Sepertinya penting sehingga harus dibicaraka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status