Share

Gara-Gara Huru Hara

“Tidak kusangka kamu akan mengikutiku sampai sini.”

Mada bersedekap kemudian menggaruk area dagunya seraya menggelengkan kepala, tidak percaya dengan apa yang kedua matanya luhat saat ini.

Pada salah satu sisi café sederhana yang dirinya dan Jenar sambangi sejak beberapa saat lalu ketika keduanya meninggalkan Lawana Corporation, kini Mada memandang lekat seseorang yang usianya tidak jauh berbeda dengan dirinya.

"Ini sangat menyebalkan. Saya merasa tidak memiliki privasi sama sekali."

Mada berdecak pertanda kadung merasa sebal, kepalanya terjulur untuk memeriksa area sekitar, sisa-sisa rinai hujan masih membasahi lokasi mereka saat ini, menyebarkan hawa dingin yang tidak terlalu menyenangkan dan cenderung membuat bulu kuduk meremang.

“Bisakah untuk sekali saja kamu berhenti melakukannya?” sambungnya disertai mata yang menyipit.

Josh sadar bahwa Mada jengah terus diawasi olehnya sejak kedatangan duda tampan itu di Indonesia beberapa waktu yang lalu dan tidak sekali dua kali Mada meminta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status