Share

Kolam Renang

Tergoda Gadis Muda

Bab 17

"Apa kamu bilang. Saya tuman!" bentaknya ketika aku berbicara sendiri. Ternyata, dia mendengar cacianku. 

Aduh gawat, aku pikir tak terdengar ternyata pendengarannya begitu tajam. Lidahnya juga tajam melebihi pisau umi yang biasa digunakan untuk memotong ayam kampung.

"Eni!" panggilnya dengan suara tinggi. 

Malang sekali nasibku, dapat bos super galak begini." Iya, Pak." Menundukkan kepala tak berani menatap matanya.

Ia menghebuskan napas kasar lalu melangakah pergi ke luar tanpa melanjutkan lagi perkataannya.

Kulihat dari kaca besar dalam ruanganku. Sang bos masuk ke kitchen. Satu persatu staf kitchen terkena tegurannya.

Begitulah bos besar, jika tak suka dengan cara kerja karyawannya akan menegur secara langsung.

Hari ini begitu lelah, aku melangkah pulang dengan mengunakan ojek online yang kupesan diaplikasi orange.

"Lala, Ibu pul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status