Share

62. Acara Piknik

Happy Reading

*****

"Anu, Paklik," sahut Wening. Gadis itu terlihat gugup sekali saat ini. Jari telunjuknya bahkan mencolek paha sang sepupu.

"Bukan siapa-siapa, Pak. Catra itu salah satu pegawai yang bekerja bareng Fandra di kafe," kata Silvia.

"Oh, jadi Nak Fandra itu kerja di kafe. Pantesan tiap hari bawain kamu bekal, Mbak."

Raut muka Rahmat seketika berubah. Entah mengapa, Wening merasa ada yang aneh ketika Rahmat mengetahui jika Fandra bekerja di kafe. Namun, si gadis segera membuang pikiran buruk yang sempat terlintas tadi. Rahmat tidak seperti ibunya yang selalu memandang remeh pekerjaan seseorang di bawah mereka.

"Benar, Paklik. Catra itu manajernya kafe WEFA yang terkenal itu, lho. Yang biasanya Bulik sama Paklik minta dibeliin minuman di sana," jelas Wening.

"Oh," Rahmat membuka lebar mulut dan juga matanya. "Kalau Catra manajernya terus jabatan Fandra di sana sebagai apa?"

"Sebagai orang penting, Pak. Nggak bisa dijelaskan jabatan dia sebagai apa. Adik tahunya semua karya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status