Share

Tidak Boleh Berduaan!

Suara ketukan di pintu membuat Indah terperanjat dari baringnya. Ia belum tertidur, hanya berbaring seraya memikirkan banyak problemanya. Mendengar adanya ketukan yang diyakini dilakukan Dhananjaya, Indah segera membuka pintu tersebut guna mengetahui apa yang diinginkan pria itu.

“Pak.” Indah mengangguk sopan menyapa.

“Anak-anak sudah tertidur?” Dhananjaya mengintip ke dalam kamar, melihat kedua anaknya yang sudah berselimut diri.

“Sudah, Pak,” jawab Indah apa adanya.

“Aku ingin membicarakan sesuatu.” Dhananjaya kemudian berbalik, lalu pergi ke arah lain.

Tanpa diminta sekali pun, Indah sudah tahu bahwa ia harus mengikuti pria itu. Dhananjaya membawanya ke lantai dasar, ke ruang tengah yang terdapat sofa set. Duduk di kursi berukuran single, Dhananjaya terlihat bingung untuk mengatakan sesuatu. Sedangkan Indah yang tidak berani untuk ikut duduk bersama, berdiri tak jauh darinya sambil menundukkan kepala.

“Dewi, kamu tahu sendiri bagaimana sikap anak-anak terhadap Carol. Aku tahu kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status