Pertemuan Lyria dengan keluarga besar dari sebelah ibu Axelsev sudah dilakukan. Mereka makan malam bersama di kediaman keluarga Wyndert.“Charlotte, apa yang baik dari wanita itu selain dari pandai memasak? Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan keponakanku yang luar biasa?” Kakak ipar Charlotte menatap Lyria tidak suka.Wanita ini telah menjodohkan Axelsev dengan keponakannya sebelumnya, tapi sayangnya Axelsev tidak tertarik. Akan tetapi, dia masih belum menyerah. Dia sedang mencoba untuk merayu mertuanya untuk memaksa Axelsev agar menikah dengan keponakannya.“Kakak ipar, apakah kau mempertanyakan pilihan putraku?”“Itu jelas. Seharusnya sebagai orangtua kau harus memperhatikan dengan siapa putramu menikah. Wanita itu, dia tidak cocok sama sekali dengan Axel.”Charlotte agak sedikit tidak menyukai kakak iparnya ini. “Kakak, urusan anak-anakku, kau tidak perlu ikut campur. Kau hanya perlu mengurusi anak-anakmu.”Kakak ipar Charlotte merasa tidak senang dengan jawaban Charlotte. “Ap
Axelsev dan Lyria sampai di restoran, keduanya segera melangkah menuju ke ruangan yang disediakan memang untuk setiap keluarga Asella, pemilik restoran itu.Di dalam ruangan sudah ada Keane dan Axion. Keane mengenakan setelan jas buatan tangan berwarna hitam, sementara Axion mengenakan setelan berwarna merah gelap.Pintu ruangan terbuka, Axelsev masuk dengan Lyria yang menggandeng tangannya.Atensi Keane dan Axion segera beralih ke pintu masuk. Merekea menemukan Axelsev yang mengenakan setalan jas berwarna silver dengan Lyria yang mengenakan gaun berwarna senada. Bentuk tubuh Lyria dibalut dengan sempurna oleh gaun tanpa lengan berpotongan duyung.Keane dan Axion segera berdiri dari tempat duduk mereka. Kedua pria itu menatap Lyria untuk beberapa saat. Jadi inilah wanita luar biasa yang sudah menaklukan hati Axelsev, bujangan paling diminati di ibu kota.“Apakah kalian telah menunggu lama?” tanya Axelsev pada dua sahabatnya.“Tidak, kami juga baru datang,” balas Keane seadanya.“Lyria
Makan malam itu terus berlanjut, dan akhirnya berhenti di jam sepuluh malam.“Astelle, biarkan aku mengantarmu pulang.” Keane menawarkan diri.“Aku membawa mobil sendiri,” balas Astelle. Dia bukan ingin menolak Keane, tapi kenyataannya memang seperti itu.“Asistenku yang akan membawanya,” balas Keane.“Baiklah kalau begitu.” Astelle tidak memiliki alasan lagi, jadi dia setuju dengan Keane.“Kalian hati-hati di jalan,” seru Lyria pada Keane dan Astelle.“Kau juga,” balas Astelle.Mereka masuk ke dalam mobil, yang tersisa hanya Axion, Axelsev dan Lyria.“Menyetir dengan kecepatan sedang, jangan menganggap jalanan sebagai lintasan!” Axelsev memperingati Axion yang memiliki kebiasaan mengemudi yang mengerikan.“Aku akan mendengarkanmu, Tuan Axelsev.” Axion menjawab dengan patuh.“Kalau begitu kami duluan.”“Ya,” balas Axion. “Selamat malam, Lyria.”“Selamat malam, Axion.”Lyria kemudian masuk ke dalam mobil Axelsev begitu juga dengan Axelsev. Mereka kemudian meninggalkan restoran.Axion
Lyria baru saja menginjakan kaki di bandara yang ada di ibu kota. Dia pernah beberapa kali ke ibu kota untuk urusan pekerjaan, yang tidak pernah diduga olehnya adalah bahwa kota ini memiliki cerita tentang ibunya.Axelsev membawa Lyria melewati koridor VIP, mereka kemudian sampai ke barisan mobil sedan yang menunggu mereka.Sylvien bergerak ke kursi pengemudi setelah membuka pintu untuk Axelsev, semenetara Alan membukakan pintu untuk Lyria.Tiga mobil sedan mengikuti mobil yang dikemudikan oleh Sylvien, sementara itu di belakang mobil sedan ada mobil rumah sakit yang membawa ibu Lyria.Sebelum pergi ke kediaman orangtua Axelsev, mereka berdua lebih dahulu pergi ke rumah sakit untuk perawatan Cellia.Setelah semuanya selesai, Lyria dan Axelsev baru pergi ke kediaman orangtua mereka. Axelsev meletakan dua penjaga di depan pintu kamar Cellia, selain dokter atau perawat yang ditugaskan untuk menangani Cellia, maka yang lain tidak diizinkan untuk masuk.Keberadaan Cellia juga dirahasiakan
Selesai belanja Lyria dibawa ke sebuah restoran yang masih berada di pusat perbelanjaan. Amanda masih mempertahankan wajah munafiknya, sementara Claude terus merasa jijik pada Lyria.Wanita itu bukan tidak menyukai Lyria karena merebut Axelsev dari Amanda, tapi karena Lyria membuatnya menjadi memiliki saingan lain untuk memiliki Axelsev.Satu Amanda saja sudah membuatnya merasa kesal, dan sekarang bertambah lagi Lyria yang malah datang dengan status sebagai istri Axelsev dan diakui oleh seluruh keluarga besar Leander dan Wyndert.Selama ini Claude berteman dengan Amanda karena dia menggunakan wanita itu untuk menjadi lebih dekat dengan keluarga Leander. Dengan alasan mengunjungi Amanda, dia bisa berada lebih dekat dengan Axelsev.Selain itu Claude tidak begitu menganggap Amanda sebagai saingannya karena selama dia berteman dengan Amanda, dia telah melihat bahwa Axelsev tidak tertarik pada Amanda.Meski Amanda telah menyelamatkan Axelsev, pria itu tidak begitu memedulikan keberadaan A
Sangat Suka Berpura-puraLuka Lyria telah ditangani oleh dokter. Ada goresan yang cukup dalam di telapak tangannya, dan itu akan mengganggu aktivitas Lyria selama beberapa hari ke depan.“Apa yang terjadi?” Axelsev menatap istrinya yang saat ini sedang melangkah di sebelahnya.“Amanda sepertinya tidak menyukaiku,” seru Lyria. Dia tidak ingin menutupi apa yang dia pikirkan dari Axelsev. “Aku dengar keluargamu dahulu sangat berharap Amanda menjadi istrimu, apakah itu benar?”“Itu benar,” seru Axelsev. “Orangtuaku beberapa kali mengatur agar aku pergi ke pesta dengan Amanda dengan tujuan agar aku bisa dekat dengannya, tapi terakhir kali aku memberitahu orangtuaku bahwa aku tidak menyukai Amanda sama sekali. Aku hanya berutang nyawa padanya, bukan berarti aku harus membalasnya dengan menikahinya. Orangtuaku sudah cukup mendukungnya selama ini, selain itu dia juga mendapatkan pendidikan terbaik, kehidupan mewah dan kehormatan.”“Apakah kau tidak menyadari bahwa Amanda menyukaimu?” tanya Ly
Pagi ini Lyria pergi ke kediaman keluarga Stanley. Kakeknya tidak mungkin bisa menemukannya dan membawanya ke tempat ini, jadi dia yang harus mendatangi pria itu.“Nona, dengan siapa Anda ingin bertemu?” tanya seorang pelayan di kediaman itu.Para pelayan di kediaman Stanley telah diganti beberapa kali, jadi pasti tidak akan ada yang mengenali Lyria meski wajahnya sangat mirip dengan Cellia.“Saya ingin bertemu dengan Nona Claude, saya adalah Lyria, istri Axelsev Leander.”Pelayan menatap Lyria dengan seksama, dia tidak pernah mendengar bahwa tuan muda sulung dari keluarga Leander telah menikah. Namun, dia juga tidak berani meragukan Lyria karena wanita itu menyebutkan nama nona muda mereka yang memiliki tempramental buruk.“Saya akan memberitahu Nona Claude apakah dia ingin bertemu dengan Anda atau tidak.” Pelayan itu membiarkan Lyria menunggu di ruang tamu berukuran luas.Lyria tidak menunggu ketika pelayan itu pergi. Dia melangkah masuk ke dalam kediaman yang sangat asing baginya.
Belleza segera minum ketika dia sampai ke kamarnya, wanita tua itu melemparkan cangkir gelas di tangannya ke dinding sehingga mengejutkan Raline dan Claude.“Cellia! Cellia! Kenapa jalang itu masih hidup!” Belleza sangat murka.“Bu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Dengan kembalinya Cellia dan keberadan putri Cellia, kita tidak akan mungkin mewarisi harta Ayah,” seru Raline gelisah. Dia sangat mengidamkan harta kekayaan keluarga Stanley, jika tidak ada Cellia maka harta itu jelas akan menjadi milik ibunya dan dirinya.“Apalagi yang harus dilakukan selain membunuh mereka semua?” seru Belleza. Dia tidak mungkin membiarkan Cellia dan Lyria tetap hidup.“Lalu bagaimana dengan pembunuh yang ibu sewa untuk membunuh Cellia, dia telah menipu kita,” geram Raline.Belleza juga marah pada pria itu, tapi dia memang mendapatkan foto-foto kecelakaan yang menimpa Cellia dan suaminya. Dalam posisi mobil yang terbalik setelah benturan keras, apakah mungkin seseorang masih bisa hidup?Akan tetapi,