Terjebak Bersama Wanita Gila
Bab 8 : Baby Sitter
Kutatap bayi berkulit putih itu, lalu mencubit pipi. Aww, sakit! Aku meringis. Ini nyata dan bukan mimpi.
"Kenapa bengong gitu? Heran ya lihat Minah dan bayinya masih hidup? Makanya, jangan mabok melulu!" ujar Mama sambil menjitak kepalaku dengan geram.
"Aaghhh, sakit tahu!" Aku melotot garang padanya.
"Untung saja tadi malam Mama ketemu Minah di jalan, kalau nggak ... udah jadi duda kamu sekarang!"
"Ah, kenapa dipungut lagi tuh wanita gila!" lirihku kesal.
"Buruan mandi sana!" Mama mengambil bayi Minah lalu memberikan pada wanita cantik berpakaian putih sexi, lengkap dengan topinya. Ia terlihat seperti perawat saja.
Aku tersenyum cool pada wanita itu, maklum udah lama jadi jomlo kesepian.
"Ini Putri, baby sitter yang akan membantu mengurus bayi Minah. Kamu baruan mandi sana, Yop! Hari ini juga kita bawa istrimu ke RSJ. Mama gak mau kamu menelantarkan mereka lagi!" ucap Ma
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 9 : Rumah Sakit JiwaDengan sangat terpaksa, aku menginjak kembali Rumah Sakit Jiwa tempat minah dirawat sebelum dia kabur. Ini semua hanya demi mobil baru dari Tuan Marko. Lumayan, kalau dijual tuh mobil, bisa bikin kolam renang minuman. Lagi-lagi senyum jahat tersungging di bibir ini."Pak Yoppy?" sapa perawat di RSJ sembari mempersilakanku masuk ke ruangan Dokter yang menangani Minah."Gimana Si Minah, udah ketemu belum?" tanyaku di depan ruangan itu sambil mengeluarkan sebatang rokok dan menggigitnya di ujung bibir."Maaf, Pak, di sini dilarang merokok!" tegur perawat itu.Yeah, kulirik sengit perawat laki-laki itu lalu menyimpan kembali rokok ke dalam saku celana. Tak lama berselang, seorang wanita cantik dengan jas putih menuju ke kami. Aku menyipitkan mata menatapnya, hasrat jomlo akut kembali berterbangan.Wanita cantik itu menatapku sambil tersenyum. Astaga, aura ketampananku pasti membuatnya
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 10 : Dokter WindaAku membalikkan badan dengan jengkel, lalu mengembalikan bayi Minah kepada Putri. Kemudian menaiki anak tangga menuju lantai atas. Heran, perasaan jam di kamarku udah pukul 09.00 deh. Kututup pintu dengan kasar lalu mengehempaskan tubuh di tempat tidur.Kuhela napas panjang, lalu mengendorkan kancing kemeja yang terasa mencekik leher. Kemudian meraih ponsel dan mencari kontak dokter Winda.[Pagi, dokter. Lagi apa?] Kukirim pesan itu padanya.Taklama kemudian, pesanku langsung terbalas.[Pagi juga, ini siapa dan ada perlu?]Aku tersenyum simpul membaca balasan pesan dari sang calon istri, aku suka wanita seperti ini. Judes dan bikin gregetan, kalau dekat saja, sudah kugigit dia. Hahaaa, kugigit bantal dengan girang. Jiwa maskulinku sangat tertantang untuk menaklukkan sang dokter cantik yang akan menemaniku bersanding di pelaminan nanti.Langsung kutelepon dia, rindu mendengar su
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 11 : DitolakDengan kesal, kupacu mobil menuju pulang. Tak kuhiraukan Putri yang meringis ketakutan melihat beberapa kali mobil kami hampir menabrak kendaraan lain."Mas, jangan ngebut!" ujar Putri sambil berpegangan pada kursinya dan memeluk erat bayi Minah.Aku melengos dan memacu mobil makin kencang, kuacuhkan saja jeritan baby sitter itu.Kupukul setir dengan keras saat mobil telah sampai di depan rumah mama. Aku langsung berlari masuk dan menghampiri lemari koleksi minuman yang sudah dipindahkan ke kamar mama. Kuambil tiga botol dan membawanya masuk ke kamar.Kubuka pakaian dengan kasar, lalu melemparnya dengan kesal. Percuma saja sudah berpenampilan ala eksekutif
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 12 : PencitraanKuamati Minah yang terlihat sedang berbicara sendirian di rauangan rawat khusus itu. Mungkin ini kelas VIP bagi orang yang gilanya akut kayak si Minah. Dua minggu di sini, rambutnya masih saja acak-acakan banyak kutu begitu.“Selamat pagi, Pak Yoppy,” sapa seorang perawat yang dikhususkan untuk menjaga di depan ruang Minah.“Selamat pagi juga. Gimana kabar Minah? Udah waras belum dia, ya?” tanyaku dengan gaya cool ala pengusaha muda tentunya.Perawat tak cantik itu terlihat menahan senyum. Sudah pasti dia terpesona dengan dengan tampilanku yang kerenku. Bagaimana tidak, jas Tuan Marko yang masih berlabel harga sepuluh juta melekat di tubuh six-pack ini.Kuputar leher ke belakang, Winda terlihat semakin mendekat ke arah kami. Segera kusuruh perawat yang hanya cengar-cengir itu untuk segera membuka pintu kamar rawat si Minah. Heran, mungkin wabah penyakit gila ini sudah m
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 13 : Kabar dari KampungMama menarik Putri keluar dari kamar, ia terlihat sangat marah dengan ucapanku. Ah, bodo deh! Aku juga gagal dapat apem, eh! Kuhembuskan napas kecewa campur kesal campur geli juga, kayak es campur sama seperti jenis kelamin mamaku yang campuran.Kulangkahkan kaki menuju pintu, lalu menutupnya. Di telingaku terngiang kata-kata mama yang mengaku akan menikah dengan Putri. Terus aku manggil dia apa dong? Ya ampun, Tuan Marko makin gila deh. Kayaknya cuma aku saja yang waras dalam cerita ini. Hmmm ... gara-gara Minah, semuanya tokohnya jadi hancur.“Yoppy!” Mama tiba-tiba masuk ke kamarku, masih dengan tampang sangar.“Hey, Bro, mau ngapain lagi? Masih kurang puas udah nampar gue dua kali?” tanyaku dengan cengengesan sambil membuka kemeja dan melemparnya ke arah mama.“Kamu ini emang saraf, ya! Bisa-bisanya kamu mau merkosa Putri, untung aja mama ada kelupaan
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 14 : Ditangkap Polisi“Ma, lagi di mana?” Aku menepikan mobil untuk menelepon Mama, sebab takut diciduk Polisi karena ulah Nek Ona yang melaporkan ke pihak yang berwajib atas kasus bawa kabur cucunya. Nyesak hati mengingatnya, itu fitnah keji!“Mama lagi meeting di kantor, ada apa?” jawab Mama dengan nada tegas dan suara yang ia buat berwibawa, ceileh pasti ia sedang di hadapan anak buahnya makanya sok pasang suara ala laki-laki begini.“Ma—““Nanti saja, Yop, Mama sedang sibuk.”‘Klik’Sambungan telepon diputus begitu saja, sebelum aku sempat mencurahkan
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 15 : Nenek Minah"Silakan duduk, Nek! Biar saya bangunkan Yoppy terlebih dahulu. Anak itu susah sekali bangunnya." Tuan Marko menyapa neneknya Minah yang baru saja keluar dari kamar.Wanita tua itu terlihat sudah mandi. Tadi malam ia menginap di sini, dan sore nanti sudah berencana untuk pulang. Tentunya setelah menengok Minah di RSJ. Ia tak menyangka, sekaligus senang karena cucunya yang gila sudah menikah, begitulah menurut penuturan Tuan Marko kepadanya.Tuan Marko pun memanggil pembantu rumahnya. Suaranya yang serak terdengar sedikit aneh. Namun,tidak membuat nenek Ona terganggu. Dengan tergopoh-gopoh seorang wanita paruh baya berjalan ke arah Tuan Marko dan nenek Ona berada. Setelah sampai, wanita yang merupakan pembantu rumah tangga di rumah Tuan Marko itu bertanya pada majikannya."Ada apa, Tuan?" tanyanya sopan."Tolong buatkan minuman untuk nenek Ona,ya, Bik Ijah. Oh iya, perkenalkan di samping saya ini Nenek Ona namanya, dia Nenek Minah. D
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 16 : Makan Siang BarengSetelah puas menghabiskan waktu dan berbincang bersama Minah, nenek Ona mengajak Yoppy pulang. Yoppy sendiri sudah merasa kesal pada nenek tua itu karena begitu lama saat menemui Minah. Dirinya sudah tidak sabar untuk segera keluar dari rumah sakit jiwa itu. Rasanya sangat tidak mengenakkan. Jika saja tidak demi uang yang mamanya janjikan, Yoppy tidak akan mau menemani nenek tua di sampingnya ini. Selain tidak suka tidur paginya diganggu, Yoppy juga masih memiliki dendam karena nenek tua itu menjebloskannya ke penjara. Meski tidak lama di penjara. Namun, tetap saja Yoppy merasa kesal dan tidak terima."Ayok! Buset dah, lo ngerepotin gue aja! Gak tahu apa gue lagi tidur enak-enak, malah disuruh nganterin lo yang tua karatan! Ck!" Yoppy menggerutu tidak jelas saat keduanya berjalan pulang. Dengan nada suara yang kecil, dirinya terus saja menggerutu hingga mobil sampai di rumah mamanya. Nenek Ona turun, sedangkan Yoppy lebih memi