Share

Drama nyidam

Pagi hari entah mengapa Shafa ingin jalan disekitar kompleks perumahan. Ia sesungguhnya ingin mengajak suaminya tapi ia tahu kelelahan. Shafa beranjak dari ranjang dan mencuci muka berjalan kebawah menggunakan lift. 

Dibawah sudah ada para maid keluarga sedang bersih-bersih dan ada juga yang memasak.

"Pagi nona."

"Pagi bik, oh ya aku mau jalan dulu sekitar sini nanty kalau Mas Regan nanya bilang gitu ya."

"Iya nona, apa perlu saya temenin."

"Nggak usah deh bik."

"Emm klau gitu sama Dea maid yang lain  ya, nona. takut nanty dimarahin tuan besar jika nona sendirian."

"Baiklah mari Dea."

Dea pamitberjalan mengikuti nonanya, Shafa yang merasa tak enak segera menyuruh Dea jalan beriringan. 

"De, barengan aku tuh gak enak."

"I-iya nona."

Sepanjang perjalanan Shafa merasakan mual.

Howek.. howek

"Nona, tak apa," memegangi tubuh Shafa dan menyuruh duduk sejenak.

Setelah 10 menit Regan sudah ada didepan Shafa membuat Shafa kaget.

"Lo mas ngapain kesini."

"Liat keadaanmu sayang, ngapain sih nggak bangunin aku."

"Aku kasihan kamu capek Mas."

"Ya udah kita pulang ya udah kan jalannya.

"Aku mau digendong," rengek manja Shafa membuat Regan menghela nafas.

"Come on baby." Regan menggendong Shafa dipunggungnya membuat mata tertuju pada mereka.

Dea hanya bisa menahan tawa tak hanya itu saja Shafa minta ini itu. Regan mulai kesal

"Untung istri kalau nggak udah gue lempar." Batin Regan

"Jangan mengumpatku Mas."

Membuat Regan terlonjak kaget 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status